Gunakan Mozila FireFox Untuk Kenyamanan Browsing Anda

Kamis, 23 April 2009

Fenomena Perawan Tua

Semoga tulisan ini tidak menyinggung siapapun. kalaupun ada, abang sebagai penyambung lidah dari tulisan Ustazah Khadijah ini memohon ampun pada Allah dan meminta maaf yang sebesar besarnya kepada semua pihak yang merasa tersinggung, tersindir, tersandung, tersondor, tersender, apa aja dech pokoknya, maafin ya...

Suatu penyakit sosial yang sedang menyusahkan sebagian besar masyarakat hari ini adalah masalah perawan tua. Apapun penyebab terjadinya masalah ini, namun hakekatnya ia sudah wujud dan telah menjadi realitas yang menyayat hati. Membiarkannya begitu saja tanpa berusaha menyelesaikannya seperti membiarkan orang sakit tanpa diobati. Ini adalah satu kekejaman.

Kita jarang menemukan laki-laki yang belum menikah ketika umurnya telah mencapai 30 tahun lebih. Tapi sering kita jumpa perempuan yang belum menikah walaupun sudah berumur lebih dari 30 tahun. Sedangkan keinginan menikah adalah satu kehendak fitrah yang murni yang kalau tidak dipenuhi, manusia akan mengalami satu tekanan dan kekosongan jiwa yang berterusan. Pikiran akan terganggu. Malu pada ejekan masyarakat akan menyempitkan dada. Rasa sunyi dan kara kekosongan sering melanda. Hari tuanya dilihat begitu kosong dan amat menyusahkan. Bagaimana rasanya jika Anda yang mengalaminya.



Salah satu tanda akhir zaman adalah jumlah perempuan lebih banyak dari laki-laki. Ini disebut dalam hadist. Dan itulah yang sedang terjadi kini. Di seluruh dunia keadaan inilah yang terjadi dan akan terjadi terus. Bahkan akan lebih kronis dari waktu ke waktu. Dunia modern yang penuh dengan kaum intelektual ini seharusnya sudah memikirkan apakah langkah-langkah praktis untuk mengatasi ketidakseimbangan jumlah perempuan dengan laki-laki. Supaya semua perempuan terbela dan bahagia karena dapat mempunyai suami dan anak-anak.

Siapa saja yang mempunyai sifat kemanusiaan yang tulen, pasti akan simpati dengan perawan tua. Sebab walaupun ia nampaknya tidak hilang pertimbangan dan tidak melakukan maksiat, tapi hatinya menderita. Batinnya menjerit juga. Sekalipun ia wanita yang sabar, namun harapan atau desakan untuk menikah akan sering mengganggunya. Siapa mau susah? Tentu tidak ada. Oleh karena itu mencari jalan untuk menyelesaikan masalah ini telah menjadi kewajiban kita semua.

Wanita Barat sudah memilih kehidupan liar sebagai cara untuk mengisi kehendak biologisnya. Mereka menjual tubuh dengan murah kepada sembarang laki-laki. Mereka tidak memikirkan untuk menikah, sebab institusi pernikahan dan rumah tangga sudah tidak perlu bagi mereka. Mereka boleh mencintai sepuluh laki-laki dalam satu waktu dan melakukan hubungan dengan laki-laki mana saja atau suami siapa saja yang mereka sukai. Suami cuma pinjaman, boleh ada boleh tidak. Boleh datang dan pergi. Boleh tidak ada keluarga. Karena tidak ada undang-undang yang melarang berbuat seperti itu.

Itulah cara hidup Barat dan mereka

merasa bahagia seperti itu. Sanggupkah kita seperti itu? Sanggupkah kita membiarkan saudara seagama jadi seperti itu? Percayalah tidak ada kebahagiaan dalam melanggar perintah Tuhan. Tidak ada ketenteraman dengan melakukan kemungkaran.

Sejahat apapun wanita Islam, namun keinginan berumah tangga tetap ada. Ingin mempunyai suami yang sah, yang diakui oleh masyarakat serta mempunyai anak-anak secara halal dan suci.

Apakah jalan keluar yang sebaik-baiknya untuk masalah ini? Saya tidak melihat cara lain yang lebih baik dibanding poligami. Walaupun pahit untuk diakui oleh sebagian pihak, namun hanya itulah caranya untuk menghiburkan duka lara sebagian kaum wanita. Meski pahit, namun tidak sepahit menjadi perawan tua sepanjang waktu. Dan tidaklah segelap kehidupan perempuan jalanan, yang suaminya hanyalah pinjaman, dapat datang kemudian hilang.

Pahitnya poligami adalah pergiliran ujian dan nikmat. Suami meninggalkan merasa rindu, nanti pulang bersama kasih sayang. Sejahat-jahatnya suami, masih juga memikirkan tanggungjawab pada rumah tangga dan anak-anak. Tidaklah sampai tidak tahu ke mana hendak mengadu. Bertengkar ada, berbaik-baik juga ada. Bila tua ketahuan juga rumah tangga dan anak cucunya. Ada masa depan seperti orang lain. Sementara kehidupan perawan tua atau perempuan yang melacurkan diri itu nasibnya gelap pekat. Jauh lebih parah dan lebih malang daripada wanita yang berpoligami. Laki-laki yang menggunakan pelacur bukan orang yang mau bertanggungjawab atas dirinya dan anaknya.

Laki-laki yang tidak bertanggungjawab itu cuma mau menghibur hatinya sesat. Setelah itu wanita itu akan ditinggalkannya tanpa ada rasa simpati atau tidak ada ikatan apa-apa. Sebab itu, perawan tua, apalagi yang menjual diri, tidak tahu kemana pergantungan hidup mau ditujukan. Sedangkan wanita poligami tahu siapa laki-laki yang diminta pertanggungjawaban hidupnya dan anaknya, yaitu suaminya.

Saya paham tentang adanya perawan tua yang rela tidak menikah daripada merampas suami orang. Baguslah kalau begitu, asalkan jangan alim kucing saja. Sebab dalam sejarah cuma ada seorang yang bahagia tanpa menikah dengan menolak pinangan Imam Hasan Al Basri. Ia adalah Rabiatul Adawiyah. Cintanya pada Allah menakutkannya untuk menikah. Takut kalau-kalau terganggu urusannya dengan “kekasihnya” itu. Cintanya pada Allah telah membunuh nafsunya pada laki-laki. Sehingga dengan tidak menikah itu sedikitpun tidak menyusahkannya. Tapi wanita lain yang hubungannya dengan Allah agak lemah, bila tidak menikah akan menimbulkan bermacam-macam masalah. Dia akan lebih selamat bila berpoligami daripada tidak menikah sama sekali.

Pejuang-pejuang perempuan yang selalu meluangkan hasrat ingin membela nasib perempuan, seharusnya yang paling depan dalam memperjuangkan langkah ini. Buktikan bahwa kita rela berkorban untuk perjuangan menegakkan keadilan untuk semua. Dan kita sendiri tidak dapat atau tidak sanggup, itu artinya perjuangan kita bermotif untuk mencari kepentingan diri. Kalau begitu untuk apa kita meminta orang lain mengikuti jejak kita? Sebab perjuangan yang hak itu faedahnya untuk semua, bukan untuk sekelompok orang saja. Relakah pejuang kebebasan wanita (women’s liberation) memberi peluang suami mereka berpoligami untuk membela nasib perawan tua.

Oleh: Ustadzah Khadizah Aam
































Baca Selengkapnya..

Dampak Positif Dan Negatif Poligami

Dalam masalah ta`addud azzawjat ulama semua sepakat akan kebolehannya, asalalkan sesuai dengan aturan dan tidak keluar dari koridor agama. Nah..yang berbeda pendapat itu adalah orang orang awam atau orang awam yang bergaya `alim. coba kita liat beberapa dampak potitif dan negatifnya poligami :

Dampak Negatif berpoligami:

* Mendapat tekanan social (masyarakat menganggap buruk pelakunya)
* Mendapat tekanan legal ( bagi peg, negeri: poligami dilarang)
* Mendapat tekanan ekonomis ( diperlukan biaya besar untuk memadu)
* Kadang bias mendapat tekanan politis



Dampak Positif berpoligami:

* Terhindar dari maksiat dan zina
* Meperbanyak keturunan
* Melindungi para janda, perawan tua dan kelebihan perempuan
* Kebutuhan sex suami terselesaikan saat istrinya melahirkan, haid, sakit, uzur dll
* Istri terpacu untuk melakukan yang terbaik bagi suaminya karena ada yang lain
* Melatih kesabaran dan menekan egoisme
* Anak yang dilahirkan menpunyai legal formal
* Status yang jelas bagi bagi perempuan

Lalu mana yang lebih banyak mudharatnya? Jika kita menolal poligami:

* Pengingkaran terhadap hukum Allah SWT
* Maksiat dan zinah merajalela
* Ketertindasan perempuan
* Anak-anak lahir tanpa status yang jelas, sehingga nafkahnya dan ahk warisnya terabaikan
* Aborsi dimana-mana

Sebab Istri takut dipoligami:

* Kehilangan cinta dan kasih saying suami
* Membayangkan kemesraaan suami dengan madunya
* Takut harta benda suami akan berpindah pada madunya
* Berprasangka buruk dan curiga yang berlebihan
* Cemburu kepada anak-anak madunya
* Takut hak warisnya berkurang
* Takut ditinggalkan suami


Baca Selengkapnya..

Indahnya Kebersamaan

Poligami walaupun wujud dalam Islam tetapi ia merupakan satu perkara yang terasing dan terpinggir. Seolah-olah ia tidak wujud dalam islam. Siapa yang mengamalkannya dianggap satu kesalahan yang tidak boleh dimaafkan, dipandang serong dan simusuhi. Bahkan dianggap jahat daripada orang yang berbuat maksiat dengan wanita atau lelaki yang bukan suami atau istrinya. Akhirnya umat Islam menentang poligami, sama ada secara langsung ataupun tidak langsung. Bukan saja di kalangan wanita yang menentangnya bahkan sebagian ulama juga ikut dalam barisan penentang poligami. Ada juga ulama yang membolehkan poligami sebagai jalan keluar bagai seorang lelaki tetapi dengan syarat-syarat yang sangat berat, seolah-olah poligami diperuntukkan kepada Rasulullah SAW dan para sahabat saja.


Kalaulah poligami dalam Islam ini tidak dikaji betul-betul kebaikan dan hikmahnya, maka kebanyakan manusia terutama orientalis dan orang isalam yang tidak paham, akan menggagap bahawa poligami ini tidak lain tidak bukan, hanya satu cara bagi lelaki memuaskan nafsu terhadap kaum perempan. Maka timbullah berbagai fitnah terhadap orang yang berpoligami. Tambahan pula bagi orang-orang Islam yang poligami mereka tidak mengikut cara poligami yang sebetulnya yang Rasulullah SAW contohkan, maka timbullah masalah dalam poligami. Antaranya, ketidak adilan, tidak membela, tinggal istri lama dan lain-lain sehingga timbullah masalah masyarakat. Maka buruklah rupa poligami ini walaupun yang sebenarnya hikmahnya sangat besar.

Poligami jadi "buruk" karena orang yang mengamalkannya tidak mengikut cara yang sepatutnya. Hilanglah cantik dan indahnya amalan Islam ini. Lalu bagi yang tidak paham dan juga orientalis, inilah kesempatan bagi mereka untuk menekan, mencemooh dan menghinanya.

Di akhir zaman ini, dimana kita tidak berpeluang bertemu dengan Rasulullah dan tidak pernah hidup bersama Baginda, tetapi kita diberi peluang untuk menghidupkan sunah Rasulullah, termasuk diantaranya mengamalkan poligami. Bahkan ganjaran bagi menghidaupkan satu sunah yang sudah dilupakan orang ialah 1000 pahala mati syahid. Malah Rasulullah pernah menggambarkan, di kala kemerosotan iman berlaku di akhir zaman, wujud sekelaompok berwujud sekelompok manusia bergelar ikhwan. Mereka inilah kumpulan-kumpulan yang menghidupkan sunah-sunah Rasulullah walaupun mereka tidak pernah melihat Rasulullah SAW.

Islam tidak hanya memandang poligami hanya sekadar jalan keluar bagi seorang lelaki atau jalan menyelamatkan seorang wanita, tetapi ia adalah satu cara untuk mendidik para pejuang, para pemimpin, para wanita dalm perjalanannya menuju taqwa dan merupakan asas untuk membangun empayer Islam. Amalan poligami yang dirancang dalam jamaah Islam selain dapat mendidik manusia bajk lelaki maupun wanita, juga dapat menunjukan keindahan poligami, bila ia diamalkan mengikut contoh yang telah dibuat oleh Rasulullah SAW.

Poligami sebenarnya merupakan satu proses tarbiah dan didikan yang cukup hebat. Dari poligamilah timbul kekuatan-kekuatan lain. Melalui poligami, tumbuh sifat-sifat baru pada kita yang dapat menguatkan kita. Contohnya berani, yaitu berani berhadapan dengan istri bila hendak kawin lagi, berani berdepan dengan perilaku dan perasaan istri, berani berhadapan dengan keluarga dan masyarakat. Bahkan ampun maaf, ramai lelaki yang tidak sanggup berpoligami karena takut dengan istri dan keluarga.

Antara sifat lain yang dapatdibina melalui poligami ialah sabar. Poligami menjadi tempat latihan bersabar menghadapi bermacam-macam perilaku dan perasaan istri. Suami akan terlatih bagaimana hendak berpsikologi, berstrategi dan lain-lain. Ini merupakan pengalaman dan pendidikan yang dapat membantu kita menjadi mantap dari segi mental dan spiritual. Hati dan perasaan kita akan terproses sehingga benar-benar dapat membangunkan insaniah kita. Seolah-olah poligami ini adalah riadhah (latihan) hidup bagi akal, fizikal, hati dan nafsu kita.

Gelanggang

Ujian kepimpinan, kesabaran, mujahadah, keadilan serta kejayaannya berteraskan kemantapan keyakinan, minda, ibadah serta tujuan yang jelas dan tepat yang menjurus kepada mendapatkan ridho Allah. Oleh itu seseorang yang berjaya melalui ujian dan cabaran poligami, yang memang sangat sulit dan sukar, baik kepada istri maupun suami, maka untuk memiliki kekuatan yang lain akan jadi lebih mudah.

Ujian kepimpinan sebenarnya bermula di rumah. Seorang suami yang berjaya mendidik serta memimpin istri-istr idan anak-anaknya di rumah untuk dibawa menuju Allah, berarti dia telah berjaya menjadikan rumah tangga sebagai platform mengasah kepimpinan. Kekuatan paling menonjol dan terpenting dalam melaksanakan poligami ialah apabila seseorang itu mampu menyatukan empat orang wanita dan hidup dengan penuh aman damai,berkasih sayang bersatu padu serta bekerjasama dalam merebut cinta Tuha. Betapa indah dan bahagianya rumah tangga ini. Kekuatan inilah yang sudah tidak pada nama-nama masyarakat mahupun pemimpin di dunia hari ini. Malah untuk memimpin satu istri dan beberapa orang anak pun masih ramai yang gagal.

Oleh itu andainya terdapat seorang pemimpin yang terbukti berjaya dalam memimpin kaluarga berpoligami, malah menjadi model serta ikutan kepada pengikut-pengikutnya yang yang akhirnya tercetus satu masyarakat yang berjaya membuktikan keindahan syariat Tuhan dalam poligami, maka sudah tentulah "etnik" ini mempunyai satu kekuatan luar biasa. Jika ujian poligami yang besar itu pun mampu diatasi dangan jayanya, maka hal-hal lain akan menjadi mudah bagi mereka.

Bukan saja bagi suami bahkan istri juga dapat manfaat yang banyak dari poligami. Walaupun mereka terpaksa mengurut-urut dada, memujuk-mujuk hati, terpaksa berkorban perasaan, mereka juga akan mendapat berbagai kekuatan dalam menempuh ujian hidup berpoligami. Di waktu mereka tidak bersama suami, itulah kesempatan bagi mereka untuk lebih mandekatkan dari kepada Allah, sehingga para istri lebih terdidik untuk mencintai Allah lebih daripada mencintai suaminya sendiri. Bila kita mendapatkan cinta dan kasih sayang Allah, dapatkah cinta dan kasih sayang ini kita bandingkan dengan cinta dan kasih sayang suami yang sementara? Tentu saja tidak dapat

Oleh: Ir. Gina

Baca Selengkapnya..

Kamis, 16 April 2009

Patah Hati?..

Siapa aja pasti pernah mengalaminya, apalagi patah hati sama pacar pertama yang begitu kita sayangi. Duh enggak enak bo' ! :c Tapi ada kiatnya nih buat nyiasatin.

Rasanya dunia gelap, males ngapa-ngapain. Hari- hari kamu terasa ada yang hilang. Mungkin ini yang dialamin mereka yang sedang patah hati. Wajar banget, setiap kali dalam kehidupan kamu selalu bareng doi. Tiba-tiba kosong tanpa ada lagi yang bisa diajak ngobrol.

Bisa dipahami buat yang lagi patah hati, kadang sulit mengembalikan keadaan. Tapi perlu disadari, kita jangan terlalu larut terbawa emosi. Segeralah bangkit, masih banyak kesempatan kok. Berikut tips nyiasatin patah hati :t




Berdamai dengan diri sendiri dan masa lalu. Manjakan diri kamu untuk melakukan kegiatan yang kamu senangi. Jangan ragu untuk berbuat egois bagi diri sendiri dan jangan perdulikan komentar orang lain tentang kamu.

Merenung. Nikmatin aja semua kondisi kehilangan dan kesendirian itu. Berlama-lamalah bicara dengan diri sendiri sambil introspeksi. Ini minimal bisa jadi cara ampuh sebagai penyembuh sakit hati kamu.

Pergi dengan temen-temen lama yang bisa bikin kamu tersenyum. Bahkan tertawa lebar. Usahakan nikmatin jalan-jalan ini sepuas hati kamu. Kalo perlu ke pantai atau puncak yang cukup jauh dari situasi keseharian kamu.

Berbicara dengan temen yang kamu percayai. Judulnya curhat, setiap orang pasti butuh curhat. Nah jangan segan-segan untuk curhat. Mungkin lewat curhat akan membantu rasa sakit kamu.

Jangan mencari pelarian. Orang yang baru putus cinta, cenderung labil dan pengen cari pelarian ke orang lain. Ini salah besar ! Karena pelarian bukan suatu penyelesaian tapi justru bikin masalah baru.

Pahami kalo putus cinta itu wajar. Jadi jangan terlalu dipikirkan atau tenggelam dalam kedukaan. Kita yakin bisa keluar dari masalah ini. Sedih, kecewa itu wajar. Cuma jangan terlalu lama.

So, menurut kamu lagi patah hati itu rasanya gimana sih ?

By Dudung

Baca Selengkapnya..

Kasih Sayang Seorang Ibu...


�Cucianmu sudah ibu cuci, Ni!� Kata ibuku ketika aku baru saja sampai di rumah. Aku segera beranjak memasuki kamarku dan melihat tempat cucian kotorku sudah kosong. Ah ibu, aku berusaha pulang cepat hari ini agar aku bisa mencuci baju-baju kotorku. �Ibu tahu, kamu pasti lelah�. Aku hanya bisa tersenyum memandangi wajah renta ibuku.Diusianya yang lewat setengah abad, ibuku termasuk wanita yang sehat. Beliau masih mampu mencuci baju semua anggota keluarga. Bukan berarti kami malas mengerjakannya tapi karena ibuku punya kebiasaan unik yaitu tidak bisa melihat barang-barang kotor. Tangannya langsung bergerak membereskan apa saja yang tidak sedap dipandang.


�Apa ibu nggak cape jika tiap hari selalu beres-beres, aku menggaji orang saja ya biar ibu bisa istirahat� kataku suatu hari. Ibu memandangku, �Kamu nggak suka ya kalau bajumu ibu cucikan�. �Aku sayang sama ibu, aku nggak tega melihat ibu bekerja keras tiap hari�, aku berusaha membujuknya untuk menerima saranku. �Ibu senang kalau diusia ibu sekarang, ibu masih mampu mengurusmu, mencucikan pakaianmu dan adikmu atau menyiapkan sarapanmu tiap pagi�. Yah..aku tak pernah lupa, jika hari libur kantorku hari sabtu dan minggu, ibu selalu menyiapkan nasi goreng daun mengkudu dan telor ceplok kesukaanku.

Aku ingat sebuah pepatah �Seorang ibu bisa mengurus sepuluh orang anak, tapi sepuluh orang anak belum tentu mampu mengurus seorang ibu� . Aku termenung sendirian dikamarku, diusiaku yang beranjak dewasa, aku merasa belum pernah sekalipun membahagiakannya. Pernah suatu kali, aku membelikan pakaian untuknya, tapi ibuku malah balik bertanya �Kamu sendiri beli nggak? Kalau kamu nggak beli, baju ini untuk kamu saja. Baju ibu masih banyak kok�, ibuku tak mau menerima. Esoknya aku beli baju lagi agar ibu mau menerima pemberianku.

�Ibu sudah bahagia melihat anak-anak ibu berhasil� kata beliau suatu kali ketika aku menanyakan apa yang bisa aku perbuat untuk membuatnya bahagia. �Melihat kamu dan kakak-kakakmu bisa mencari uang sendiri dan kamu bisa rukun dengan saudara-saudaramu, itulah kebahagian ibu� Aku teringat kakak-kakaku, alhamdulillah mereka semua sudah mempunyai penghasilan sendiri, hanya adikku yang masih kuliah.

Kasih anak sepanjang jalan, kasih ibu sepanjang hayat . Apapun yang sudah kita buat belum apa-apa dibandingkan dengan kasih sayang ibu yang telah diberikan pada kita.Ya Alloh , curahkan kasih sayang-Mu pada kedua orang tuaku, teramat khusus untuk ibu. Allahummaghfirlanaa wali-waalidainaa warhamhumaa kamaa rabbayanii shaghiiraa. Amiin

Untuk Ibunda tercinta, I always love you.

By Royani

Baca Selengkapnya..

Perjalanan hidupku


Waktu memang begitu cepat berlalu, datang dan pergi begitu cepat. Kalo kata KH.Zainuddin MZ, dunia ini tau tau, yang dulunya anak anak, ehh..tau tau udah pada punya anak. Tanpa terasa abang udah hampir 6 tahun hidup di negeri orang. Panas, dingin, kabut (liat aja gambarnya tuh, jarak pandangnya ga lebih dari 200 m, udah hampir 6tahun tinggal dan hidup dengan cuaca yang sangat beda dengan kita di Indonesia :( Selama 6 tahun ini udah dapat apa aja ya??..hmm apa ya?
Abang merasa orang yang paling beruntung dech di dunia, tau ga kenapa? kalo kata abang neh,..kerja kami adalah liburan, dan liburan kami adalah kerja, bingungkan?? :s kok malah tidur sih?? bayangan aja neeh :t kita di qatar dengan gaji yang ya..lumayanlah buat makan sehari hari, buat bayar cicilan mobil, rumah, kebun sawit de el el :D tau ga kerjanya apa? kerjanya cuma sholat dan manggilin orang tuk sholat(azan). Makanya abang bersyukur banget, kalo dibandingin orang lain. Mereka selepas Shubuh sudah berangkat kerja, pulang menjelang magri. Bisa dibilang ga ada lagi waktu tuk belajar dan mengajar. Apalagi kalo liat pekerja pekerja kasar di jalan, ah ga tega rasanya. Panas kepanasan,dingin ya kedinginan. Asal sobat sobit tau nih, panasnya Qatar itu bisa sampe 45 drajat celcius, wow!! Hampir setengah air mendidih! Semoga Allah memberikan kekuatan dan kesabaran pada mereka.
Kalo abang ba`da Shubuh pulang dari masjid, trus kerumah. Apalagi seperti sekarang


ini, hari Jum`at yang merupakan hari libur nasional(Ju`mat&Sabtu) bingung mau ngapain. Kalau di hari hari lain biasanya kita ada sedikit kegiatan. Kadang-kadang ngajar anak-anak, ibu-ibu maupun bapak-bapak warga Indonesia atau Malaysia. Nah..kalo waktu liburan panjang, kita pulang ke Indonesi. Baru deh namanya kerja, soalnya setiap hari kita harus pergi kesana kemari bawa keluarga. Pokoknya lembur dech. Selain harus siapin tenaga extra, abangpun harus siapin duit extra juga. Orang tahunya, mereka yang kerja diluar negeri itu banyak duitnya(banyak juga sih,he..he lumayanlah). So kemana mana kita pergi. Ketemu saudara atau temen, psti dech di palakin! Kalau kata orang Jambi dikompasin, alias dimintain duit..capek deech.
Itung-itung amal nyenengan keluarga, terutama ORTU (itupun 1 ataupun 2 tahun sekali). Pokoknya kalo pulang habis habisan dech. Apalagi kita kita neh kalo pulang tiketnya beli sendiri, lain dengan mereka yang kerja swasta( abang kerja di kerajaan, PNSlah kalo dikita). Kalo yang swasta, bisa dapat tiket pesawat setiap tahunnya atau minimal 2 tahun sekali. Mana kalo musim liburan tiketnya muahal banget, paling murah aja harganya bisa lebih dari 600 dolar Amrik. Itu sendirian. Nah kalo berdua istri?..anak..? Ahh udah dulu ya sobat. Ngantuk neh. Kapan-kapan abang sambung lagi dech ceritanya. Pingin cerita perjalanan abang sebelum sampe ke Qatar. Kenangan di Gujarat, Surat, Barodha, Newdelhi (semua di India, negerinya Amithabh Bachan). Abang pernah melalang buana ke Pakistan dan ada beberapa negara lain yang sempat abang tongkrongin, tunggu aja ceritanya ya.
bersambung

Baca Selengkapnya..

Renungan Buat Sang Suami

Wahai sang suami ....
Apakah membebanimu wahai hamba Allah, untuk tersenyum di hadapan istrimu dikala anda masuk ketemu istri tercinta, agar anda meraih pahala dari Allah?!!

Apakah membebanimu untuk berwajah yang berseri-seri tatkala anda melihat anak dan istrimu?!!

Apakah menyulitkanmu wahai hamba Allah, untuk merangkul istrimu, mengecup pipinya serta bercumbu disaat anda menghampiri dirinya?!!

Apakah memberatkanmu untuk mengangkat sesuap nasi dan meletakkannya di mulut sang istri, agar anda mendapat pahala?!!


Apakah termasuk susah, kalau anda masuk rumah sambil mengucapkan salam dengan lengkap : "Assalamu`alaikum Warahmatullah Wabarakatuh" agar anda meraih 30 kebaikan?!!

Apa yang membebanimu, jika anda menuturkan untaian kata-kata yang baik yang disenangi kekasihmu, walaupun agak terpaksa, dan mengandung bohong yang dibolehkan?!!

Tanyalah keadaan istrimu di saat anda masuk rumah!!

Apakah memberatkanmu, jika anda menuturkan kepada istrimu di saat masuk rumah : "Duhai kekasihku, semenjak Kanda keluar dari sisimu, dari pagi sampai sekarang, serasa bagaikan setahun".

Sesungguhnya, jika anda betul-betul mengharapkan pahala dari Allah walau anda letih dan lelah, anda mendekati sang istri tercinta dan menjimaknya, maka anda mendapatkan pahala dari Allah, karena Rasulullah bersabda :"Dan di air mani seseorang kalian ada sedekah".

Apakah melelahkanmu wahai hamba Allah, jika anda berdoa dan berkata : Ya. Allah perbaikilah istriku dan berkatilah daku pada dirinya.

Ucapan baik adalah sedekah.
Wajah yang berseri dan senyum yang manis di hadapan istri adalah sedekah.
Mengucapkan salam mengandung beberapa kebaikan.
Berjabat tangan mengugurkan dosa-dosa.
Berhubungan badan mendapatkan pahala :)

--------------------
Diambil dari kitab " Fiqh pergaulan suami istri " oleh Syeikh Mushtofa Al Adawi.




Baca Selengkapnya..

Sandal Jepit Istriku

Selera makanku mendadak punah. Hanya ada rasa kesal dan jengkel yang memenuhi kepala ini. Duh... betapa tidak gemas, dalam keadaan lapar memuncak seperti ini makanan yang tersedia tak ada yang memuaskan lidah. Sayur sop ini rasanya manis bak kolak pisang, sedang perkedelnya asin nggak ketulungan. "Ummi... Ummi, kapan kau dapat memasak dengan benar...? Selalu saja, kalau tak keasinan...kemanisan, kalau tak keaseman... ya kepedesan!" Ya, aku tak bisa menahan emosi untuk tak menggerutu."Sabar bi..., Rasulullah juga sabar terhadap masakan Aisyah dan Khodijah. Katanya mau kayak Rasul...? " ucap isteriku kalem. "Iya... tapi abi kan manusia biasa. Abi belum bisa sabar seperti Rasul. Abi tak tahan kalau makan terus menerus seperti ini...!" Jawabku dengan nada tinggi. Mendengar ucapanku yang bernada emosi, kulihat isteriku menundukkan kepala dalam-dalam. Kalau sudah begitu, aku yakin pasti air matanya sudah merebak.


Sepekan sudah aku ke luar kota. Dan tentu, ketika pulang benak ini penuh dengan jumput-jumput harapan untuk menemukan 'baiti jannati' di rumahku. Namun apa yang terjadi...? Ternyata kenyataan tak sesuai dengan apa yang kuimpikan. Sesampainya di rumah, kepalaku malah mumet tujuh keliling. Bayangkan saja, rumah kontrakanku tak ubahnya laksana kapal burak (pecah). Pakaian bersih yang belum disetrika menggunung di sana sini. Piring-piring kotor berpesta pora di dapur, dan cucian... ouw... berember-ember. Ditambah lagi aroma bau busuknya yang menyengat, karena berhari-hari direndam dengan detergen tapi tak juga dicuci.

Melihat keadaan seperti ini aku cuma bisa beristigfar sambil mengurut dada. "Ummi...ummi, bagaimana abi tak selalu kesal kalau keadaan terus menerus begini...?" ucapku sambil menggeleng-gelengkan kepala. "Ummi... isteri sholihat itu tak hanya pandai ngisi pengajian, tapi dia juga harus pandai dalam mengatur tetek bengek urusan rumah tangga. Harus bisa masak, nyetrika, nyuci, jahit baju, beresin rumah...?" Belum sempat kata-kataku habis sudah terdengar ledakan tangis isteriku yang kelihatan begitu pilu. "Ah...wanita gampang sekali untuk menangis...," batinku berkata dalam hati. "Sudah diam Mi, tak boleh cengeng. Katanya mau jadi isteri shalihat...? Isteri shalihat itu tidak cengeng," bujukku hati-hati setelah melihat air matanya menganak sungai dipipinya. "Gimana nggak nangis! Baru juga pulang sudah ngomel-ngomel terus. Rumah ini berantakan karena memang ummi tak bisa mengerjakan apa-apa. Jangankan untuk kerja untuk jalan saja susah. Ummi kan muntah-muntah terus, ini badan rasanya tak bertenaga sama sekali," ucap isteriku diselingi isak tangis. "Abi nggak ngerasain sih bagaimana maboknya orang yang hamil muda..." Ucap isteriku lagi, sementara air matanya kulihat tetap merebak.

***

Bi..., siang nanti antar Ummi ngaji ya...?" pinta isteriku. "Aduh, Mi... abi kan sibuk sekali hari ini. Berangkat sendiri saja ya?" ucapku. "Ya sudah, kalau abi sibuk, Ummi naik bis umum saja, mudah-mudahan nggak pingsan di jalan," jawab isteriku. "Lho, kok bilang gitu...?" selaku. "Iya, dalam kondisi muntah-muntah seperti ini kepala Ummi gampang pusing kalau mencium bau bensin. Apalagi ditambah berdesak-desakan dalam bus dengan suasana panas menyengat. Tapi mudah-mudahan sih nggak kenapa-kenapa," ucap isteriku lagi. "Ya sudah, kalau begitu naik bajaj saja," jawabku ringan. Pertemuan hari ini ternyata diundur pekan depan. Kesempatan waktu luang ini kugunakan untuk menjemput isteriku. Entah kenapa hati ini tiba-tiba saja menjadi rindu padanya. Motorku sudah sampai di tempat isteriku mengaji. Di depan pintu kulihat masih banyak sepatu berjajar, ini pertanda acara belum selesai.

Kuperhatikan sepatu yang berjumlah delapan pasang itu satu persatu. Ah, semuanya indah-indah dan kelihatan harganya begitu mahal. "Wanita, memang suka yang indah-indah, sampai bentuk sepatu pun lucu-lucu," aku membathin sendiri. Mataku tiba-tiba terantuk pandang pada sebuah sendal jepit yang diapit sepasang sepatu indah. Dug! Hati ini menjadi luruh. "Oh....bukankah ini sandal jepit isteriku?" tanya hatiku. Lalu segera kuambil sandal jepit kumal yang tertindih sepatu indah itu. Tes! Air mataku jatuh tanpa terasa. Perih nian rasanya hati ini, kenapa baru sekarang sadar bahwa aku tak pernah memperhatikan isteriku. Sampai-sampai kemana ia pergi harus bersandal jepit kumal. Sementara teman-temannnya bersepatu bagus. "Maafkan aku Maryam," pinta hatiku. "Krek...," suara pintu terdengar dibuka. Aku terlonjak, lantas menyelinap ke tembok samping. Kulihat dua ukhti berjalan melintas sambil menggendong bocah mungil yang berjilbab indah dan cerah, secerah warna baju dan jilbab umminya. Beberapa menit setelah kepergian dua ukhti itu, kembali melintas ukhti-ukhti yang lain. Namun, belum juga kutemukan Maryamku. Aku menghitung sudah delapan orang keluar dari rumah itu, tapi isteriku belum juga keluar.

Penantianku berakhir ketika sesosok tubuh berbaya gelap dan berjilbab hitam melintas. "Ini dia mujahidahku!" pekik hatiku. Ia beda dengan yang lain, ia begitu bersahaja. Kalau yang lain memakai baju berbunga cerah indah, ia hanya memakai baju warna gelap yang sudah lusuh pula warnanya. Diam-diam hatiku kembali dirayapi perasaan berdosa karena selama ini kurang memperhatikan isteri. Ya, aku baru sadar, bahwa semenjak menikah belum pernah membelikan sepotong baju pun untuknya. Aku terlalu sibuk memperhatikan kekurangan-kekurangan isteriku, padahal di balik semua itu begitu banyak kelebihanmu, wahai Maryamku.

Aku benar-benar menjadi malu pada Allah dan Rasul-Nya. Selama ini aku terlalu sibuk mengurus orang lain, sedang isteriku tak pernah kuurusi. Padahal Rasul telah berkata: "Yang terbaik di antara kamu adalah yang paling baik terhadap keluarganya." Sedang aku..? Ah, kenapa pula aku lupa bahwa Allah menyuruh para suami agar menggauli isterinya dengan baik. Sedang aku...? terlalu sering ngomel dan menuntut isteri dengan sesuatu yang ia tak dapat melakukannya. Aku benar-benar merasa menjadi suami terdzalim!!! "Maryam...!" panggilku, ketika tubuh berbaya gelap itu melintas. Tubuh itu lantas berbalik ke arahku, pandangan matanya menunjukkan ketidakpercayaan atas kehadiranku di tempat ini. Namun, kemudian terlihat perlahan bibirnya mengembangkan senyum. Senyum bahagia. "Abi...!" bisiknya pelan dan girang. Sungguh, aku baru melihat isteriku segirang ini. "Ah, kenapa tidak dari dulu kulakukan menjemput isteri?" sesal hatiku.

***

Esoknya aku membeli sepasang sepatu untuk isteriku. Ketika tahu hal itu, senyum bahagia kembali mengembang dari bibirnya. "Alhamdulillah, jazakallahu...,"ucapnya dengan suara tulus. Ah, Maryam, lagi-lagi hatiku terenyuh melihat polahmu. Lagi-lagi sesal menyerbu hatiku. Kenapa baru sekarang aku bisa bersyukur memperoleh isteri zuhud dan 'iffah sepertimu? Kenapa baru sekarang pula kutahu betapa nikmatnya menyaksikan matamu yang berbinar-binar karena perhatianku...?

Semoga berguna bagi kita semua....amin ya rabbal alamien
Wassalam
Hamba Allah

Semoga Bermanfaat untuk menambah pengetahuan kita.
Wassalamualaikum wr wb

Menilai, Sebelum dan Sesudahnya

Dia menikahi suaminya karena dia adalah "pria yang demikian berkuasa," dan dia menceraikan suaminya karena dia adalah "pria yang sangat menguasai.

" Dia menikahi istrinya karena dia begitu "lembut dan mungil" dan menceraikannya karena dia begitu "lemah dan tak berdaya".

Dia menikahi suaminya karena ia "tahu membiayai hidup yang layak" dan menceraikannya karena "semua yang dipikirkannya hanyalah pekerjaan."

Dia memperistrikan dia karena "dia mengingatkan saya kepada ibu saya" dan menceraikannya karena "dia setiap hari semakin mirip dengan ibu saya."

Dia menikahi suaminya karena dia begitu "mudah bergaul dan romantis" dan menceraikannya karena dia "tak punya kemauan dan hanya ingin bersenang-senang."

Dia memperistrikan dia karena dia begitu "mantap dan pandai" dan menceraikannya karena dia begitu "membosankan dan tidak menarik."






Sepekan sudah aku ke luar kota. Dan tentu, ketika pulang benak ini penuh dengan jumput-jumput harapan untuk menemukan 'baiti jannati' di rumahku. Namun apa yang terjadi...? Ternyata kenyataan tak sesuai dengan apa yang kuimpikan. Sesampainya di rumah, kepalaku malah mumet tujuh keliling. Bayangkan saja, rumah kontrakanku tak ubahnya laksana kapal burak (pecah). Pakaian bersih yang belum disetrika menggunung di sana sini. Piring-piring kotor berpesta pora di dapur, dan cucian... ouw... berember-ember. Ditambah lagi aroma bau busuknya yang menyengat, karena berhari-hari direndam dengan detergen tapi tak juga dicuci.

Melihat keadaan seperti ini aku cuma bisa beristigfar sambil mengurut dada. "Ummi...ummi, bagaimana abi tak selalu kesal kalau keadaan terus menerus begini...?" ucapku sambil menggeleng-gelengkan kepala. "Ummi... isteri sholihat itu tak hanya pandai ngisi pengajian, tapi dia juga harus pandai dalam mengatur tetek bengek urusan rumah tangga. Harus bisa masak, nyetrika, nyuci, jahit baju, beresin rumah...?" Belum sempat kata-kataku habis sudah terdengar ledakan tangis isteriku yang kelihatan begitu pilu. "Ah...wanita gampang sekali untuk menangis...," batinku berkata dalam hati. "Sudah diam Mi, tak boleh cengeng. Katanya mau jadi isteri shalihat...? Isteri shalihat itu tidak cengeng," bujukku hati-hati setelah melihat air matanya menganak sungai dipipinya. "Gimana nggak nangis! Baru juga pulang sudah ngomel-ngomel terus. Rumah ini berantakan karena memang ummi tak bisa mengerjakan apa-apa. Jangankan untuk kerja untuk jalan saja susah. Ummi kan muntah-muntah terus, ini badan rasanya tak bertenaga sama sekali," ucap isteriku diselingi isak tangis. "Abi nggak ngerasain sih bagaimana maboknya orang yang hamil muda..." Ucap isteriku lagi, sementara air matanya kulihat tetap merebak.


Bi..., siang nanti antar Ummi ngaji ya...?" pinta isteriku. "Aduh, Mi... abi kan sibuk sekali hari ini. Berangkat sendiri saja ya?" ucapku. "Ya sudah, kalau abi sibuk, Ummi naik bis umum saja, mudah-mudahan nggak pingsan di jalan," jawab isteriku. "Lho, kok bilang gitu...?" selaku. "Iya, dalam kondisi muntah-muntah seperti ini kepala Ummi gampang pusing kalau mencium bau bensin. Apalagi ditambah berdesak-desakan dalam bus dengan suasana panas menyengat. Tapi mudah-mudahan sih nggak kenapa-kenapa," ucap isteriku lagi. "Ya sudah, kalau begitu naik bajaj saja," jawabku ringan. Pertemuan hari ini ternyata diundur pekan depan. Kesempatan waktu luang ini kugunakan untuk menjemput isteriku. Entah kenapa hati ini tiba-tiba saja menjadi rindu padanya. Motorku sudah sampai di tempat isteriku mengaji. Di depan pintu kulihat masih banyak sepatu berjajar, ini pertanda acara belum selesai.

Kuperhatikan sepatu yang berjumlah delapan pasang itu satu persatu. Ah, semuanya indah-indah dan kelihatan harganya begitu mahal. "Wanita, memang suka yang indah-indah, sampai bentuk sepatu pun lucu-lucu," aku membathin sendiri. Mataku tiba-tiba terantuk pandang pada sebuah sendal jepit yang diapit sepasang sepatu indah. Dug! Hati ini menjadi luruh. "Oh....bukankah ini sandal jepit isteriku?" tanya hatiku. Lalu segera kuambil sandal jepit kumal yang tertindih sepatu indah itu. Tes! Air mataku jatuh tanpa terasa. Perih nian rasanya hati ini, kenapa baru sekarang sadar bahwa aku tak pernah memperhatikan isteriku. Sampai-sampai kemana ia pergi harus bersandal jepit kumal. Sementara teman-temannnya bersepatu bagus. "Maafkan aku Maryam," pinta hatiku. "Krek...," suara pintu terdengar dibuka. Aku terlonjak, lantas menyelinap ke tembok samping. Kulihat dua ukhti berjalan melintas sambil menggendong bocah mungil yang berjilbab indah dan cerah, secerah warna baju dan jilbab umminya. Beberapa menit setelah kepergian dua ukhti itu, kembali melintas ukhti-ukhti yang lain. Namun, belum juga kutemukan Maryamku. Aku menghitung sudah delapan orang keluar dari rumah itu, tapi isteriku belum juga keluar.

Penantianku berakhir ketika sesosok tubuh berbaya gelap dan berjilbab hitam melintas. "Ini dia mujahidahku!" pekik hatiku. Ia beda dengan yang lain, ia begitu bersahaja. Kalau yang lain memakai baju berbunga cerah indah, ia hanya memakai baju warna gelap yang sudah lusuh pula warnanya. Diam-diam hatiku kembali dirayapi perasaan berdosa karena selama ini kurang memperhatikan isteri. Ya, aku baru sadar, bahwa semenjak menikah belum pernah membelikan sepotong baju pun untuknya. Aku terlalu sibuk memperhatikan kekurangan-kekurangan isteriku, padahal di balik semua itu begitu banyak kelebihanmu, wahai Maryamku.

Aku benar-benar menjadi malu pada Allah dan Rasul-Nya. Selama ini aku terlalu sibuk mengurus orang lain, sedang isteriku tak pernah kuurusi. Padahal Rasul telah berkata: "Yang terbaik di antara kamu adalah yang paling baik terhadap keluarganya." Sedang aku..? Ah, kenapa pula aku lupa bahwa Allah menyuruh para suami agar menggauli isterinya dengan baik. Sedang aku...? terlalu sering ngomel dan menuntut isteri dengan sesuatu yang ia tak dapat melakukannya. Aku benar-benar merasa menjadi suami terdzalim!!! "Maryam...!" panggilku, ketika tubuh berbaya gelap itu melintas. Tubuh itu lantas berbalik ke arahku, pandangan matanya menunjukkan ketidakpercayaan atas kehadiranku di tempat ini. Namun, kemudian terlihat perlahan bibirnya mengembangkan senyum. Senyum bahagia. "Abi...!" bisiknya pelan dan girang. Sungguh, aku baru melihat isteriku segirang ini. "Ah, kenapa tidak dari dulu kulakukan menjemput isteri?" sesal hatiku.

Esoknya aku membeli sepasang sepatu untuk isteriku. Ketika tahu hal itu, senyum bahagia kembali mengembang dari bibirnya. "Alhamdulillah, jazakallahu...,"ucapnya dengan suara tulus. Ah, Maryam, lagi-lagi hatiku terenyuh melihat polahmu. Lagi-lagi sesal menyerbu hatiku. Kenapa baru sekarang aku bisa bersyukur memperoleh isteri zuhud dan 'iffah sepertimu? Kenapa baru sekarang pula kutahu betapa nikmatnya menyaksikan matamu yang berbinar-binar karena perhatianku...?

Semoga berguna bagi kita semua....amin ya rabbal alamien
Wassalam
Hamba Allah

Semoga Bermanfaat untuk menambah pengetahuan kita.
Wassalamualaikum wr wb

Menilai, Sebelum dan Sesudahnya

Dia menikahi suaminya karena dia adalah "pria yang demikian berkuasa," dan dia menceraikan suaminya karena dia adalah "pria yang sangat menguasai.

" Dia menikahi istrinya karena dia begitu "lembut dan mungil" dan menceraikannya karena dia begitu "lemah dan tak berdaya".

Dia menikahi suaminya karena ia "tahu membiayai hidup yang layak" dan menceraikannya karena "semua yang dipikirkannya hanyalah pekerjaan."

Dia memperistrikan dia karena "dia mengingatkan saya kepada ibu saya" dan menceraikannya karena "dia setiap hari semakin mirip dengan ibu saya."

Dia menikahi suaminya karena dia begitu "mudah bergaul dan romantis" dan menceraikannya karena dia "tak punya kemauan dan hanya ingin bersenang-senang."

Dia memperistrikan dia karena dia begitu "mantap dan pandai" dan menceraikannya karena dia begitu "membosankan dan tidak menarik."


By dudung


Baca Selengkapnya..

Kenapa Telat Nikah

Ada beberapa sebab kenapa seseorang itu telat nikah, diantaranya:

SELERA TINGGI ;)
Selera tinggi yang dimaksud bukan dalam makanan, tapi dalam memilih jodoh. Pinginnya yang sempurna segalanya. Tak ada kekurangan sedikitpun. Agamanya bagus [tentu..!!], cakep, kaya raya, keturunan baik-baik,tinggi badan 170 cm, rambut berombak, cerdas, pinter masak dan jahit, sabar penyayang, keibuan, hafal Al-Qur'an, pinter ceramah..[aduh..banyak sekali !!].Yang demikian tentu susah dapetnya. Nggak tahu harus nyari dimana, di super market jelas ndak ada. Akibatnya, setiap kali ada muslimah yang ditawarkan,selalu saja kandas. Belum kelasnya, katanya! Sebaliknya, yang wanita juga punya kriteria khusus, Saya pingin nikah dengan yang sudah profesor dan cakep banget. Atau Paling tidak pegawai negeri atau yang sudah punya mobil lah... Karena kriteria yang cukup sulit ini, maka banyak para pemuda dan pemudi yang harus telat nikah.



STUDY ORIENTED
Banyak juga yang telat nikah karena study oriented.Belajar dan belajar adalah prioritas utama. Siang, malam, pagi, petang terus belajar. Iapun selalu pingin pindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain, dari satu daerah kedaerah yang lain. SD di Jogja, SMP di Medan, SMU di Jakarta, S1 di Surabaya, S2 di Jepang, S3 di Amerika, terus pulang ke Indonesia tinggal di Paris van Java. Sampai-sampai lupa kalo'butuh pendamping hidup. Tahu-tahu usia udah kepala lima. Kasus telat nikah krn alasan studi ini juga sering terjadi.

PUNYA APA-APA DULU
Saya belum punya apa-apa untuk berumah tangga, begitu alasan yang diutarakan sebagain oranmg untuk melegitimasi pengunduran pernikahan. Punya apa-apa,yang dimaksud sering bermakna belum punya rumah sendiri, mobil sendiri, HP, kulkas, komputer, mesin cuci atau bus...[untuk apa yaa?]. Prinsip belum punya apa-apa ini sering dilontarkan. Padahal orang yang nikah ndak mesti harus punya hal-hal diatas terlebih dahulu. Rumah, ngontrak dulu juga ndak apa-apa. Nggak ada mobil juga ndak masalah, bisa naik angkutan, motor atau sepeda [romantis khan ??]. HP,kulkas dan komputer nggak jadi syarat dalam pernikahan. Apalagi bus....

ORANG TUA PINGIN.....
Pesan khusus dari orang tua kadang jadi penghalang untuk melangsungkan pernikahan. Sebenarnya sich udah pingin juga, tapi orang tua saya..., demikian keluhan mereka. Orang tua terkadang ngelarang si anak yang udah ngebet nikah. Alasannya macam-macam, seperti bantu prang tua dulu lah, jangan terlalu muda,rampungkan studimu, lanjutkan dulu karirmu.....Permintaan orang tua yang seperti ini sering membuat para pemuda dan pemudi mikir-mikir lebih panjang tentang pernikahannya. Sebenarnya nggak ada pertentangan antara nikah dengan berbakti sama ortu. Secara umum, orang tua berkeinginan anaknya hidup bahagia. Oleh karena itu, kalo' si anak mampu meyakinkan ortu ttg kehidupan rumah tangganya, insyaAllah oke-oke saja kok kalo' mau nikah cepat.

NIKAH ITU SUSAH
Ini alasan klasik yang diungkapkan orang. Nikah itu susah, nggak usah terburu-buru. Belum lagi kalo' udah punya anak, tambah susah lagi dong... Akhirnya pengunduran jadwal nikahpun jadi pilihan. Ada juga yang nggak pingin susah [karena nikah] kemudian cari jalan pintas. Maunya enak melulu, tanpa mau tanggung jawab. Macem-macem solusinya, bisa pacaran atau dolan kesini, dolan kesitu, keluar kesana, keluar kesini.....

PERNAH GAGAL
Sebagian ikhwan maupun akhwat merasa trauma dengan peristiwa kegagalan yang menimpa. Pernah dilamar ataupun melamar tapi batal ataupun ditolak. Kadang tak cuma sekali tapi berkali-kali. Akibatnya ia jadi putus asa dan takut mengalami hal yang serupa. Malu banget, demikian katanya. Apalagi bila kegagalannya sempat terdengar oleh teman-teman yang lain.

PERSAINGAN KETAT
Bukan berita baru bila jumlah muslimah hari ini membludak. bahkan perbandingan antara laki-laki dan perempuan bisa lebih dari satu banding dua. Akibatnya banyak muslimah yang tersingkir dan tak dapat jatah pilih kaum pria. Ini bukan menakut-nakuti, tapi sungguhan. Namun percaya dech, Allah itu Maha Adil terhadap hamba-NYA.

Itulah tadi beberapa penghalang seseorang untuk melangsungkan pernikahan. Setahun, dua tahun, tiga tahun, empat, lima..... akhirnya usiapun beranjak tua.

_______________



Karena kriteria yang cukup sulit ini, maka banyak para pemuda dan pemudi yang harus telat nikah.

STUDY ORIENTED
Banyak juga yang telat nikah karena study oriented.Belajar dan belajar adalah prioritas utama. Siang, malam, pagi, petang terus belajar. Iapun selalu pingin pindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain, dari satu daerah kedaerah yang lain. SD di Jogja, SMP di Medan, SMU di Jakarta, S1 di Surabaya, S2 di Jepang, S3 di Amerika, terus pulang ke Indonesia tinggal di Paris van Java. Sampai-sampai lupa kalo'butuh pendamping hidup. Tahu-tahu usia udah kepala lima. Kasus telat nikah krn alasan studi ini juga sering terjadi.

PUNYA APA-APA DULU
Saya belum punya apa-apa untuk berumah tangga, begitu alasan yang diutarakan sebagain oranmg untuk melegitimasi pengunduran pernikahan. Punya apa-apa,yang dimaksud sering bermakna belum punya rumah sendiri, mobil sendiri, HP, kulkas, komputer, mesin cuci atau bus...[untuk apa yaa?]. Prinsip belum punya apa-apa ini sering dilontarkan. Padahal orang yang nikah ndak mesti harus punya hal-hal diatas terlebih dahulu. Rumah, ngontrak dulu juga ndak apa-apa. Nggak ada mobil juga ndak masalah, bisa naik angkutan, motor atau sepeda [romantis khan ??]. HP,kulkas dan komputer nggak jadi syarat dalam pernikahan. Apalagi bus....

ORANG TUA PINGIN.....
Pesan khusus dari orang tua kadang jadi penghalang untuk melangsungkan pernikahan. Sebenarnya sich udah pingin juga, tapi orang tua saya..., demikian keluhan mereka. Orang tua terkadang ngelarang si anak yang udah ngebet nikah. Alasannya macam-macam, seperti bantu prang tua dulu lah, jangan terlalu muda,rampungkan studimu, lanjutkan dulu karirmu.....Permintaan orang tua yang seperti ini sering membuat para pemuda dan pemudi mikir-mikir lebih panjang tentang pernikahannya. Sebenarnya nggak ada pertentangan antara nikah dengan berbakti sama ortu. Secara umum, orang tua berkeinginan anaknya hidup bahagia. Oleh karena itu, kalo' si anak mampu meyakinkan ortu ttg kehidupan rumah tangganya, insyaAllah oke-oke saja kok kalo' mau nikah cepat.

NIKAH ITU SUSAH
Ini alasan klasik yang diungkapkan orang. Nikah itu susah, nggak usah terburu-buru. Belum lagi kalo' udah punya anak, tambah susah lagi dong... Akhirnya pengunduran jadwal nikahpun jadi pilihan. Ada juga yang nggak pingin susah [karena nikah] kemudian cari jalan pintas. Maunya enak melulu, tanpa mau tanggung jawab. Macem-macem solusinya, bisa pacaran atau dolan kesini, dolan kesitu, keluar kesana, keluar kesini.....

PERNAH GAGAL
Sebagian ikhwan maupun akhwat merasa trauma dengan peristiwa kegagalan yang menimpa. Pernah dilamar ataupun melamar tapi batal ataupun ditolak. Kadang tak cuma sekali tapi berkali-kali. Akibatnya ia jadi putus asa dan takut mengalami hal yang serupa. Malu banget, demikian katanya. Apalagi bila kegagalannya sempat terdengar oleh teman-teman yang lain.

PERSAINGAN KETAT
Bukan berita baru bila jumlah muslimah hari ini membludak. bahkan perbandingan antara laki-laki dan perempuan bisa lebih dari satu banding dua. Akibatnya banyak muslimah yang tersingkir dan tak dapat jatah pilih kaum pria. Ini bukan menakut-nakuti, tapi sungguhan. Namun percaya dech, Allah itu Maha Adil terhadap hamba-NYA.

Itulah tadi beberapa penghalang seseorang untuk melangsungkan pernikahan. Setahun, dua tahun, tiga tahun, empat, lima..... akhirnya usiapun beranjak tua.


By dudung



Baca Selengkapnya..

Surat Untuk YanG Tersakiti

Teruntuk seseorang yang pernah ku sakiti.
Teruntuk seseorang yang kecewa dengan tingkahku selama ini, untuk dia yang terus berdiam diri, untuk seseorang yang pernah mengisi namanya dihatiku ini.

Assalamu’alaikum wahai engkau yang pernah tersakiti,

Lama kita tidak saling mengirim kabar, teramat lama juga kita membangun luka antara sesama kita. Maafkanlah aku yang terus kecewa, maafkan aku yang begitu posesif ingin melindungimu namun aku tak pernah mengerti cara yang dewasa yang kau anggap baik untuk melindungimu. Maafkanlah aku yang tak pernah dewasa dalam mengambil sikap.

Teramat lama aku ingin segera mengakhiri perang dingin ini. Teramat lama aku ingin kita kembali berteman seperti dulu lagi, tanpa harus ada makian antara aku dan kamu. Teramat lama dan telah teramat sesak aku menunggu waktu yang tepat untuk mengucapkan kata maaf ini. Maka maafkanlah aku.
Apakah engkau harus terus memegang kata: tidaklah mudah untuk memaafkan.



Bukankah Tuhan saja Maha Pemaaf, namun mengapa aku atau engkau tidak mampu memaafkan? Sudah menjadi tuhan-tuhan kecilkah kita?
Atau memang engkau telah memaafkan segala kesalahanku? Namun mengapa telah terputus tali silaturahmi diantara kita?

Jangan seperti itu. Sungguh jangan seperti itu. Janganlah begitu mudah memutuskan sesuatu yang berat, janganlah begitu mudah membenci sesuatu. Hal yang engkau anggap ringan itu sebenarnya adalah sesuatu yang berat di mata Allah. “Dan janganlah kebencianmu pada suatu kaum membuatmu berlaku tidak adil.”
Masih ingatkah engkau suatu kisah, dimana engkau bercerita: “Aku pernah memiliki seekor domba, dulu domba itu begitu kusayang. Kemana aku pergi domba itu mengikutiku, dan kemana domba itu beranjak akupun mengikutinya. Namun suatu hari aku amat begitu buruk dan membencinya, domba itu mulai sering mengomel. Dia mengoceh betapa aku harus lebih sering mandi, dia terus berkelakar bahwa tidak baik jika aku tidak mandi. Dia mulai sering mengkritikku. Aku marah. Aku ku tinggalkan domba itu sendiri. Tidak peduli dia mau mati atau terisak nangis sendiri. Bahkan domba itu mulai membentak bahwa selama ini aku tidak ikhlas menemaninya, padahal aku ikhlas.”

Dan aku pun tersenyum mendengar kisahmu. Aku pun berkata, “Mengapa tidak kau temani lagi dombamu yang sedang merajuk itu?”
Kau pun ketus menjawab, “TIDAK! Dia bukan dombaku!”

Tahukah engkau wahai seseorang yang pernah ku sakiti, aku pun kini merasakan apa yang dialami oleh domba itu. Terlalu sakitkah dirimu sehingga engkau begitu membenciku dan menjadikan aku laksana domba dalam ceritamu?

Jangan seperti itu. Sungguh jangan seperti itu. Janganlah engkau seperti Yunus ketika meninggalkan kaumnya karena kemarahannya akibat kezaliman kaumnya dan Allah pun memperingatkan Yunus, “Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah, niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit.”

Dulu kita pernah berteman baik sekali, hingga aku pun mengerti kapan kau akan sakit dalam tiap-tiap bulanmu. Dulu engkau begitu pengasih, hingga tahu betapa aku menginginkan sesuatu dan engkaupun memberikannya. Dulu, kita berdua begitu baik.

Namun mengapa setelah datang kebaikan, timbul keburukan?

Sedari awal, aku telah memaafkanmu. Bahkan aku merasa, kesalahanmu di mataku adalah akibat salahku. Aku yang memulai menanam angin, dan aku melihat badai di antara kita. Badai dingin yang amat begitu menyesakkan. Paling tidak untukku.

Jangan takut jika engkau khawatir perasaan cinta yang dulu melekat akan kembali timbul. Aku bukanlah seorang baiquni seperti yang dulu lagi. Aku telah mengubah sudut pandangku tentang seseorang yang layak aku cintai. Aku sekarang sedang mencari bidadari.

Ingin aku bercerita kepadamu, kandidat-kandidat bidadariku.

Mengapa setelah habis cinta timbul beribu kebencian. Mengapa tidak mencoba membuka hati untuk seteguk rasa maaf. Jujur, bukan dirimu saja yang tersakiti, namun aku juga. Namun aku mencoba membuang semua sakit yang begitu menyobek hati. Andai engkau tahu wahai engkau yang pernah kusakiti.
Pernahkah engkau menangis karenaku seperti aku menangis karenamu? Seperti aku terisak dihadapanmu. Pernahkah?

Mungkin dirimu telah menemukan seseorang yang begitu engkau sayangi. Seseorang yang mampu membangkitkan hidupmu lagi, tetapi aku? Pernahkah engkau berpikir betapa hal yang engkau lakukan terhadapku begitu berdampak laksana katrina. Bahkan setelah itu aku masih memaafkanmu, bahkan aku menunduk memintamu memaafkan aku.

Sudah menjadi tuhan kecilkah dirimu? Bahkan Tuhan saja memaafkan.

Tahukah wahai engkau yang pernah tersakiti, betapa aku meneteskan air mata saat menulis ini. Betapa aku seolah pendosa laksana iblis yang terkutuk. Apakah engkau mengerti apa yang kurasakan? Mengertikah dirimu?

Tak pernah ada manusia yang luput dari suatu kekhilafan. Tidak aku, tidak juga kamu wahai engkau yang pernah tersakiti. Maka, bukalah pintu maafmu itu.
Untuk surat ini, untuk kekhilafanku yang lampau, untuk kenangan yang membuatmu sakit, untuk segala sesuatu tentang kita, aku minta maaf.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
(www.dudung.net)

Baca Selengkapnya..

Penyakit YanG Biasa Dialami CeweK

Ini beberapa macam penyakit yang biasa dialami oleh para wanita, tapi bahasanya sedikit rumit, pake bahasanya si "Zorro" alias Antonia Banderas..cokelatos lezatos

Nangisuitis

Akibat terlalu sensitif. Gejalanya bibir cemberut,mata kedip-kedip. Efek sampingnya mata bengkak, saputangan banjir, hidung meler, bawaannya ngurung diri atau terkena penyakit Curhatitis A. Penyakit ini bisa diobati dengan obat Tegaridol, OBH (Obat Berhati Hamba).

Curhatitis B

Bawaanya pengen nyerocos, Efek samping rahasia orang bisa bocor, terkena Nangisuitis,Penyakit ini bisa diarahkan positif jika ia bercuhatitisnya ke orang yang tepat, apalagi sama ALLAH.

Shooping Syndrome

Gejalanya pengen jalan mulu, mata melotot,
Efek sampingnya lidah ngiler, mulut nganga, dompet jadi tipis. Jika sudah masuk stadium 4(parah banget) dompet cowoknya ikut tipis. Coba minum hematcold atau tablet PD (Pengendalian Diri).



Cerewetisme

Lebih parah dari Curhatitis B, tidak mengandung titik koma.
Efek samping muncrat, telinga tetangga budek, dada cowoknya bisa jadi lebih halus karena sering mengelus. Lebih cepat makan pil dengar dan minum tablet bicara lebih diperlambat.

Lamanian Dandanitos

Pengennya diem depan cermin. Tangan kiri� gatel-gatel pengen pegang sisir, tangan kanan kram-kram pengen teplok-teplok pipi pake bedak.
Efek samping: menor, telat, cowoknya berkarat, gak kebagean makanan. Minum segera Sari Bawak (Bagi Waktu) dan Taperi (tambah percaya diri). Buat cowok minum Toleransikipil 230 sendok sehari sesudah dan sebelum mandi.

Cemburunotomy

Gejala muka lonjong, tangan mengepal, ali menukik. Coba cegah dengan obat sirup prasangka baik tiga sendok sehari, Pil pengertian dan tablet selidiki dahulu.

Ngambekilation

Gejala hampir sama dengan Cemburubotomy. Minum Sabaron dan Bersyukurinis.

By dudung.net

Baca Selengkapnya..

Sebelum Anda Mengambil Keputusan Besar Itu

Buat sobat sobit yang akan menikah, sepertinya artikel ini sangat cocok dech untuk dibaca dan dipahami, kemudian baru dech maju..!!
Minimal ada 4 hal yang harus dimiliki oleh seseorang ketika ia ingin memasuki gerbang pernikahan:
1Kesiapan Pemikiran
2Kesiapan Psikologis
3Persiapan Fisik
4Persiapan Finansial

KESIAPAN PEMIKIRAN

1mempunyai kematangan visi keislaman
2mempunyai kematangan visi kepribadian
3mempunyai kematangan visi pekerjaan

KEMATANGAN VISI KEISLAMAN

Artinya, mempunyai dasar-dasar pemikiran yang jelas tentang identitas ideologinya.
Artinya, mengetahui MENGAPA ia menjadi muslim

“Di dalam hidup ini, kita akan sesekali menghadapi banyak alternatif. Saat itu, kita akan banyak menghadapi masalah yang pemecahannya sangat ditentukan oleh kematangan pengetahuan tentang MENGAPA kita menjadi muslim, sehingga kita mampu dihadapkan pada berbagai pilihan dalam kehidupan riil.”

KEMATANGAN VISI KEPRIBADIAN

Artinya, mempunyai konsep diri yang jelas
Artinya, mengetahui apa kelemahan dan kekuatannya, apa ancaman yang bisa meruntuhkan dirinya, tahu peluang berdasarkan potensi yang ada dalam dirinya.

“Pemahaman diri yang benar tentang diri sendiri akan melahirkan penerimaan diri yang baik. Membuat kita menerima diri secara apa adanya. Tidak menganggap diri kita melebihi kapasitasnya atau kurang dari kapasitasnya.”

“Saya sarankan pada Anda yang belum menikah, bahwa ketika kita mencari pasangan, jangan pernah bermimpi mencari pasangan yang ideal, tapi carilah PASANGAN YANG TEPAT.”

“Kita tidak sedang berpikir mencari istri atau suami yang unggul. Carilah istri yang tepat dengan bingkai kita, dengan kepribadian kita.”

“Sebab ternyata,
tidak semua orang cerdas membutuhkan orang yang cerdas lain,
tidak semua orang gagah membutuhkan wanita cantik,
tidak semua orang hebat membutuhkan orang hebat.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh banyak orang, menemukan bahwa kebanyakan orang besar dalam sejarah, ternyata memiliki pasangan yang bersahaja dan sangat sederhana.”

Kalau kita mampu menerima diri kita dengan baik, setelah menikah pada umumnya kita juga mampu menerima pasangan kita dengan baik.

INGAT!!!!
Bukan istri atau suami yang unggul.
Tapi,
Istri atau suami yang TEPAT.

KEMATANGAN VISI PEKERJAAN

Yusuf Qardhawi: “Pertama ada ilmu lalu iman. Ilmu menghasilkan iman. Iman menghasilkan kekhusyukan. Inilah yang menggerakkan hati untuk beramal.”

Ilmu yang terkait dengan perkawinan:
1hak dan kewajiban suami-istri
2masalah pendidikan (anak)
3masalah kesehatan
4masalah seksual

KESIAPAN PSIKOLOGIS

Artinya, kematangn tertentu secara psikis untuk menghadapi berbagai tantangan besar dalam hidup, untuk menghadapi tanggung jawab, untuk menghadapai masa-masa kemandirian.

“Kesiapan psikologis pada keseimbangan emosi di dalam jiwa kita. Ambivalensi dari rasa takut dan rasa berani. Ambivalensi dari rasa cinta dan benci. Ambivalensi antara harapan dan realisme.”

Paling sering kita alami dalam pernikahan adalah fluktuasi emosi yang cepat ketimbang saat kita masih bujang.

Sebagai istri, kata Rasulullah, kalau dilihat suaminya, ia menggembirakan. Seorang istri membutuhkan kemampuan psikologis luar biasa untuk setiap saat mampu melakukan 3 pekerjaan sekaligus: SEKRETARIS, RESEPSIONIS, PRAMUGARI.

KEMATANGAN FISIK

Kematangan fisik menjadi persyaratan mutlak dalam sebuah perkawinan

(komentar Diana nih: kadang pa Anis Matta tuh bombastis, tapi gerrr juga jadinya : ), lihat nih pernyataan beliau di bawah ini)
“Fisik yang perlu kita perhatikan bukan berarti harus membuat orang tertarik. Cukuplah bila tidak membuat orang lari ketika melihat kita.”

Olahraga yang dianjurkan dalam Islam: menunggang kuda (kekuatan), berenang (kecepatan), dan memanah (kejelian).

KESIAPAN FINANSIAL

Artinya, perkawinan juga kerja ekonomi, bukan sekedar kerja cinta.

“Seorang wanita juga perlu mempertanyakan kepada calon suaminya tentang masalah finansial. Tidak berarti bahwa wanita itu materialistis. Tidak demikian. Seorang wanita perlu yakin bahwa suami yang mampu mengatakan I Love You 1000x sehari juga bisa memberikan susu bagi anak-anaknya. Paling bagus, beri susu buat anak-anak, nafkah buat istri, lalu katakan I Love You. Anda bisa memberikan susu, tapi tidak mengatakan I Love You, itu juga salah. Dua-duanya perlu.”

“Kita harus melihat sesuatu dengan rasional. Unsur Romantika sangat penting ada karena akan membuat hidup jadi indah. Romantika yang bagus dibangun di atas Realisme. Realisme tapi juga Romantis. Realistis tapi tidak Romantis, jadi kaku.”
(komentar Diana: pa Anis Matta ini, dalam catatan di kepalaku, masuk sebagai yang nomor dua dalam daftar suami-suami romantis : ), yang nomor satunya Aa Gym. Bapakku sendiri memang bukan yang tipe romantis, walaupun beliau baik banget. Semoga kelak suamiku adalah suami romantis, kalau pun engga, ntar akan di-training intensive hihi.. ^_^)

MENJALIN KEHARMONISAN

Perasaan ibadah melekat di dalam pikiran setiap orang yang ada di dalam rumah itu, sehingga misi kemudian membentuk satu muatan bahwa setiap anggota rumah adalah orang yang berjalan menuju Allah SWT.

Dengan nuansa ibadah, kita akan menemukan pengorbanan. Semua keringat yang keluar adalah sumber utama kenikmatan di dalam hidup, suatu kegembiraan jiwa.

Agar mampu membangun keharmonisan, setiap orang haruslah memiliki kemampuan ntuk memahami orang lain. Anda tidak mungkin mampu memahami orang lain dengan baik, kecuali jika Anda telah lebih mampu memahami Anda sendiri.

Sebenarnya struktur kejiwaan manusia memiliki berbagai kesamaan. Apa yang menggembirakan kita pada umumnya juga menggembirakan orang lain.

Kemampuan MENCINTAI dengan arti bahwa Anda menerima orang lain apa adanya, menerima secara utuh dengan segala kelebihan dan kekurangannya, kekuatan dan kelemahannya.

Pada tingkat berikutnya, kita menginginkan kebaikan bagi orang itu. Apapun yang kita lakukan, selalu berorientasi agar orang menjadi lebih baik.

Memberikan waktu kita bagi orang lain. Perhatian dan keinginan yang lebih banyak untuk membahagiakan. Kemampuan MEMPERHATIKAN merupakan kemampuan jiwa yang luar biasa besarnya.

Berbagai teknik berhubungan, muncul dari kemampuan dasar. Kemampuan memperhatikan, memahami, mencintai, mengembangkan diri, dst. Untuk memiliki kemampuan dasar, ketrampilan utamanya adalah KETRAMPILAN KOMUNIKASI. Ketrampilan ini lahir dari pengetahuan kita tentang jiwa manusia.

Perasaan kita tentang orang lain, diungkap setiap saat, baik suka pun tidak suka. Nyatakan cinta Anda dengan tindakan dan kata-kata. Bahkan pujian sekalipun, jelas kita semua sedang beribadah. Kelelahan akan berkurang kalau kita mendengar berita gembira, artinya, sebelum mendapatkan di surga, sebaiknya kita mendapatkan di dunia.

Rasulullah mengajak kita unytuk memenuhi rumah dengan panggilan yang indah dan kalimat-kalimat yang baik.

“Setelah saya renungi, mengapa Islam perlu menyatakan secara verbal, hikmah yang saya temukan adalah ternyata setiap kita membutuhkan penguatan dari waktu ke waktu.”

Yang penting bagi kita mulanya, bukan mencari pasangan yang baik, tetapi berusaha untuk menjadi pasangan yang baik.

PENUTUP

Selain keterarahan, keharmonisan, konsistensi dan berbagai sarana fisik, jangan lupakan misi sebuah rumah tangga Islami.

Keluarga dimulai dari 2 orang yang bertemu menjadi suami-istri, kemudian bertambah anggotanya dengan anak-anak yang lahir. Keluarga ini harus mengupayakan agar setiap anggota memiliki misi yang sama.

Bila misi yang sama telah tertanam di dada, maka setiap orang yang ada di keluarga itu akan merasakan bahwa rumah tangga ini hanyalah satu perahu dari sekian banyak perahu yang berlayar menuju Allah SWT.





Judul Buku: Sebelum Anda Mengambil Keputusan Besar Itu
Penulis: H.M. Anis Matta, Lc

Baca Selengkapnya..

Kisah Cint4 Romea DaN JulieT Dari China


Satu kisah cinta baru-baru ini keluar dari China dan langsung menyentuh seisi dunia. Kisah ini adalah kisah seorang laki-laki dan seorang wanita yang lebih tua, yang melarikan diri untuk hidup bersama dan saling mengasihi dalam kedamaian selama setengah abad.

Laki-laki China berusia 70 tahun yang telah memahat 6000 anak tangga dengan tangannya
(hand carved) untuk isterinya yang berusia 80 tahun itu meninggal dunia di dalam goa yang selama 50 tahun terakhir menjadi tempat tinggalnya.

50 tahun yang lalu, Liu Guojiang, pemuda 19 tahun, jatuh cinta pada seorang janda 29 tahun bernama

Xu Chaoqin ....

Seperti pada kisah Romeo dan Juliet karangan Shakespeare, teman-teman dan kerabat mereka mencela hubungan mereka karena perbedaan usia di antara mereka dan kenyataan bahwa Xu sudah punya beberapa anak....


Pada waktu itu tidak bisa diterima dan dianggap tidak bermoral bila seorang pemuda mencintai wanita yang lebih tua.....Untuk menghindari gossip murahaan dan celaan dari lingkungannya, pasangan ini memutuskan untuk melarikan diri dan tinggal di sebuah goa di Desa Jiangjin, di sebelah selatan Chong Qing.



Pada mulanya kehidupan mereka sangat menyedihkan karena tidak punya apa-apa, tidak ada listrik atau pun makanan. Mereka harus makan rumput-rumputan dan akar-akaran yang mereka temukan di gunung itu. Dan Liu membuat sebuah lampu minyak tanah untuk menerangi hidup mereka.

Xu selalu merasa bahwa ia telah mengikat Liu dan is berulang-kali bertanya,"Apakah kau menyesal?" Liu selalu menjawab, "Selama kita rajin, kehidupan ini akan menjadi lebih baik".

Setelah 2 tahun mereka tinggal di gunung itu, Liu mulai memahat anak-anak tangga agar isterimya dapat turun gunung dengan mudah. Dan ini berlangsung terus selama 50 tahun.

Setengah abad kemudian, di tahun 2001, sekelompok pengembara (adventurers) melakukan explorasi ke hutan itu. Mereka terheran-heran menemukan pasangan usia lanjut itu dan juga 6000 anak tangga yang telah dibuat Liu.

Liu Ming Sheng, satu dari 7 orang anak mereka mengatakan, "Orang tuaku sangat saling mengasihi, mereka hidup menyendiri selama lebih dari 50 tahun dan tak pernah berpisah sehari pun. Selama itu ayah telah memahat 6000 anak tangga itu untuk menyukakan hati ibuku, walau pun ia tidak terlalu sering turun gunung.



Pasangan ini hidup dalam damai selama lebih dari 50 tahun. Suatu hari Liu yang sudah berusia 72 tahun pingsan ketika pulang dari ladangnya. Xu duduk dan berdoa bersama suaminya sampai Liu akhirnya meninggal dalam pelukannya. Karena sangat mencintai isterinya, genggaman Liu sangat sukar dilepaskan dari tangan Xu, isterinya.

"Kau telah berjanji akan memeliharakanku dan akan terus bersamaku sampai akan meninggal, sekarang kau telah mendahuluikun, bagaimana akan dapat hidup tanpamu?"

Selama beberapa hari Xu terus-menerus mengulangi kalimat ini sambil meraba peti jenasah suaminya dan dengan air mata yang membasahi pipinya.

Pada tahun 2006 kisah ini menjadi salah satu dari 10 kisah cinta yang terkenal di China, yang dikumpulkan oleh majalah Chinese Women Weekly.

Pemerintah telah memutuskan untuk melestarikan "anak tangga cinta" itu, dan tempat kediaman mereka telah dijadikan musium agar kisah cinta ini dapat hidup terus. kaskus.us

Baca Selengkapnya..

Rabu, 15 April 2009

10 Cara Agar Suami Ga Kawin Lagi

Lebih baik diracun dari pada dimadu!?, itulah yang sering kita dengar dari para wanita kalo sedang syebel dengan suaminya yang ketahuan mau memadu dirinya. Padalah madu itukan bagus tuk kesehatan, obat segala macam penyakit, he..he,bisa sehat dan kuat. Jadi ingat dengan salah seorang teman yang selalu minum madu, sampe sampe minum tehpun ga mau pake gula, tapi pake madu, capek deeechh..
sebelum abang kasih tahu 10 cara agar suami ga nikah lagi, terlebih dahulu kita mesti tahu, apa sih yang memotivasi suami itu nikah lagi??..
Banyak faktor yang mendorong seorang suami untuk menikah lagi. Diantara faktor tersebut adalah: istri sakit, hasrat seksual yang tinggi, istri mandul, atau karena alasan-alasan khusus misalnya banyaknya jumlah wanita, sedikitnya jumlah laki-laki, menolong wanita yang sudah tua, janda, banyak anak, ataupun alasan politik demi kemaslahatan umat.

Tidak menutup kemungkinan pula, seorang suami mempunyai keinginan untuk menikah lagi karena kepribadian sang istri yang kurang (baca: tidak) berkenan di hati sang suami. Motif yang terakhir ini tidak dapat disalahkan, seorang laki-laki mencari pendamping hidup untuk memperoleh rasa nyaman, bahagia, sakinah, mawadah, dah rahmah. Namun, yang didapatkan sang suami dalam kesehariannya bertolak belakang dari keinginannya. Ia senantiasa mendapatkan ucapan dan perbuatan yang selalu menjengkelkan dan menyakitkan hatinya. Jika ini terjadi berulang kali,dan karakter buruk istri sulit diperbaiki, tidak menutup kemungkinan, sang suami mulai berpikir menikahi wanita lain untuk mendapatkan apa yang diimpikan sebelumnya. Ia akan mencari wanita yang dianggapnya lebih baik, lebih shalih, lebih bisa membuat dia bahagia dan tenang seperti yang dia idam-idamkan.

Keputusan menikah lagi adalah keputusan yang besar sekali. Pilihan yang sangat berat. Pilihan ini tidak menunjukkan bahwa ia bukanlah tipe seorang suami yang setia. Justru karena kasih sayang dan cintanya yang begitu besar kepada istri dan anak-anaknya, ia lebih memilih untuk memadu istrinya ketimbang bercerai. Andaikata ia bukan tipe seorang suami yang setia, sayang dan cinta kepada istri dan anak-anak, tentunya ia tidak akan peduli dengan nasib mereka. Ia tidak akan memikirkan perasaan dan masa depan yang akan dialami oleh istri dan anak-anak nya pasca perceraian. Sebagaimana kita tahu, perceraian membawa konsekuensi yang sangat besar bagi kehidupan sang istri dan anak-anak nya.

Sebenarnya bukanlah hal yang salah jika seorang wanita berupaya dan melakukan antisipasi, agar sang suami tidak menikah lagi. Yang jadi masalah jika antisipasi yang dilakukan sang istri sampai melanggar batas aturan Allah Azza wa Jalla. Apalagi jika muncul rasa benci kepada syariat Allah dan pelakunya. Ia membenci bahkan menentang syariat yang diturunkan Allah subhanahu wa ta’ala dan telah dipraktikkan oleh rasul dan sebagian sahabat.

Sebagaimana yang disebutkan diatas, ada kalanya seorang suami ingin menikah lagi dikarenakan kepribadian dan karakter yang kurang berkenan dari sang istri. Oleh karena itu, tidak salah jika para wanita mengantisipasi kemungkinan yang tidak diinginkan ini. Salah satunya dengan berusaha maksimal untuk senantiasa meraih simpati agar senantiasa disayang suami .
Salah satu kiat nya dengan menjauhi kesalahan-kesalahan yang biasa dilakukan seorang istri.

1. Menuntut keluarga yang ideal dan sempurna

Sebelum menikah, seorang wanita membayangkan pernikahan yang begitu indah, kehidupan yang sangat romantis sebagaimana ia baca dalam novel maupun ia saksikan dalam sinetron-sinetron. Ia memiliki gambaran yang sangat ideal dari sebuah pernikahan. Kelelahan yang sangat, cape, masalah keuangan, dan segudang problematika di dalam sebuah keluarga luput dari gambaran nya. Ia hanya membayangkan yang indah-indah dan enak-enak dalam sebuah perkawinan. Akhirnya, ketika ia harus menghadapi semua itu, ia tidak siap. Ia kurang bisa menerima keadaan, hal ini terjadi berlarut-larut, ia selalu saja menuntut suaminya agar keluarga yang mereka bina sesuai dengan gambaran ideal yang senantiasa ia impikan sejak muda. Seorang wanita yang hendak menikah, alangkah baiknya jika ia melihat lembaga perkawinan dengan pemahaman yang utuh, tidak sepotong-potong, romantika keluarga beserta problematika yang ada di dalamnya.

2. Nusyus (tidak taat kepada suami)

Nusyus adalah sikap membangkang, tidak patuh dan tidak taat kepada suami. Wanita yang melakukan nusyus adalah wanita yang melawan suami, melanggar perintahnya, tidak taat kepadanya, dan tidak ridha pada kedudukan yang Allah Subhanahu wa Ta’ala telah tetapkan untuknya.

Nusyus memiliki beberapa bentuk, diantaranya adalah:

1. Menolak ajakan suami ketika mengajaknya ke tempat tidur, dengan terang-terangan maupun secara samar.

2. Mengkhianati suami, misalnya dengan menjalin hubungan gelap dengan pria lain.

3. Memasukkan seseorang yang tidak disenangi suami ke dalam rumah

4. Lalai dalam melayani suami

6. Menyakiti suami dengan tutur kata yang buruk, mencela, dan mengejeknya

7. Keluar rumah tanpa izin suami

8. Menyebarkan dan mencela rahasia-rahasia suami dll

3. Tidak menyukai keluarga suami

Terkadang seorang istri menginginkan agar seluruh perhatian dan kasih sayang sang suami hanya tercurah pada dirinya. Tak boleh sedikit pun waktu dan perhatian diberikan kepada selainnya. Termasuk juga kepada orang tua suami. Padahal, di satu sisi, suami harus berbakti dan memuliakan orang tuanya, terlebih ibunya.

Salah satu bentuknya adalah cemburu terhadap ibu mertuanya. Ia menganggap ibu mertua sebagai pesaing utama dalam mendapatkan cinta, perhatian, dan kasih sayang suami. Terkadang, sebagian istri berani menghina dan melecehkan orang tua suami, bahkan ia tak jarang berusaha merayu suami untuk berbuat durhaka kepada orang tuanya. Terkadang istri sengaja mencari-cari kesalahan dan kelemahan orang tua dan keluarga suami, atau membesar-besarkan suatu masalah, bahkan tak segan untuk memfitnah keluarga suami.

Ada juga seorang istri yang menuntut suaminya agar lebih menyukai keluarga istri, ia berusaha menjauhkan suami dari keluarganya dengan berbagai cara.

Ikatan pernikahan bukan hanya menyatukan dua insan dalam sebuah lembaga pernikahan, namun juga ‘pernikahan antar keluarga’. Kedua orang tua suami adalah orang tua istri, keluarga suami adalah keluarga istri, demikian sebaliknya. Menjalin hubungan baik dengan keluarga suami merupakan salah satu keharmonisan keluarga. Suami akan merasa tenang dan bahagia jika istrinya mampu memposisikan dirinya dalam kelurga suami. Hal ini akan menambah cinta dan kasih sayang suami.

4. Tidak menjaga penampilan

Terkadang, seorang istri berhias, berdandan, dan mengenakan pakaian yang indah hanya ketika ia keluar rumah, ketika hendak bepergian, menghadiri undangan, ke kantor, mengunjungi saudara maupun teman-temannya, pergi ke tempat perbelanjaan, atau ketika ada acara lainnya di luar rumah. Keadaan ini sungguh berbalik ketika ia di depan suaminya. Ia tidak peduli dengan tubuhnya yang kotor, cukup hanya mengenakan pakaian seadanya: terkadang kotor, lusuh, dan berbau, rambutnya kusut masai, ia juga hanya mencukupkan dengan aroma dapur yang menyengat.

Jika keadaan ini terus menerus dipelihara oleh istri, jangan heran jika suami tidak betah di rumah, ia lebih suka menghabiskan waktunya di luar ketimbang di rumah. Semestinya, berhiasnya dia lebih ditujukan kepada suami Janganlah keindahan yang telah dianugerahkan oleh Allah diberikan kepada orang lain, padahal suami nya di rumah lebih berhak untuk itu.

5. Kurang berterima kasih

Tidak jarang, seorang suami tidak mampu memenuhi keinginan sang istri. Apa yang diberikan suami jauh dari apa yang ia harapkan. Ia tidak puas dengan apa yang diberikan suami, meskipun suaminya sudah berusaha secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan keinginan-keinginan istrinya.

Istri kurang bahkan tidak memiliki rasa terima kasih kepada suaminya. Ia tidak bersyukur atas karunia Allah yang diberikan kepadanya lewat suaminya. Ia senantiasa merasa sempit dan kekurangan. Sifat qona’ah dan ridho terhadap apa yang diberikan Allah kepadanya sangat jauh dari dirinya.

Seorang istri yang shalihah tentunya mampu memahami keterbatasan kemampuan suami. Ia tidak akan membebani suami dengan sesuatu yang tidak mampu dilakukan suami. Ia akan berterima kasih dan mensyukuri apa yang telah diberikan suami. Ia bersyukur atas nikmat yang dikaruniakan Allah kepadanya, dengan bersyukur, insya Allah, nikmat Allah akan bertambah.

“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih.”

6. Mengingkari kebaikan suami

“Wanita merupakan mayoritas penduduk neraka.”

Demikian disampaikan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam setelah shalat gerhana ketika terjadi gerhana matahari.

Ajaib� !! wanita sangat dimuliakan di mata Islam, bahkan seorang ibu memperoleh hak untuk dihormati tiga kali lebih besar ketimbang ayah. Sosok yang dimuliakan, namun malah menjadi penghuni mayoritas neraka. Bagaimana ini terjadi?

“Karena kekufuran mereka,” jawab Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ketika para sabahat bertanya mengapa hal itu bisa terjadi.

Apakah mereka mengingkari Allah?

Bukan, mereka tidak mengingkari Allah, tapi mereka mengingkari suami dan kebaikan-kebaikan yang telah diperbuat suaminya. Andaikata seorang suami berbuat kebaikan sepanjang masa, kemudian seorang istri melihat sesuatu yang tidak disenanginya dari seorang suami, maka si istri akan mengatakan bahwa ia tidak melihat kebaikan sedikitpun dari suaminya. Demikian penjelasan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dalam hadits yang diriwayatkan Bukhari (5197).

Mengingkari suami dan kebaikan-kebaikan yang telah dilakukan suami!!

Inilah penyebab banyaknya kaum wanita berada di dalam neraka. Mari kita lihat diri setiap kita� kita saling introspeksi � apa dan bagaimana yang telah kita lakukan kepada suami-suami kita?

Jika kita terbebas dari yang demikian, alhamdulillah. Itulah yang kita harapkan. Berita gembira untukmu wahai saudariku.

Namun jika tidak, kita (sering) mengingkari suami, mengingkari kebaikan-kebaikannya� maka berhati-hatilah dengan apa yang telah disinyalir oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Bertobat� satu-satunya pilihan utuk terhindar dari pedihnya siksa neraka. Selama matahari belum terbit dari barat, atau nafas telah ada di kerongkongan� masih ada waktu untuk bertobat. Tapi mengapa mesti nanti? Mengapa mesti menunggu sakaratul maut?

Janganlah engkau katakan besok dan besok wahai saudariku; kejarlah ajalmu� bukankah engkau tidak tahu kapan engkau akan menemui Robb mu?

“Tidaklah seorang isteri yang menyakiti suaminya di dunia, melainkan isterinya (di akhirat kelak): bidadari yang menjadi pasangan suaminya (berkata): “Jangan engkau menyakitinya, kelak kamu dimurkai Allah, seorang suami begimu hanyalah seorang tamu yang bisa segera berpisah dengan kamu menuju kami.” (HR. At Tirmidzi, hasan)

Wahai saudariku, mari kita lihat� apa yang telah kita lakukan selama ini � jangan pernah bosan dan henti untuk introspeksi diri� jangan sampai apa yang kita lakukan tanpa kita sadari membawa kita kepada neraka, yang kedahsyatannya� tentu sudah Engkau ketahui.

Jika suatu saat, muncul sesuatu yang tidak kita sukai dari suami; janganlah kita mengingkari dan melupakan semua kebaikan yang telah suami kita lakukan.

“Maka lihatlah kedudukanmu di sisinya. Sesungguhnya suamimu adalah surga dan nerakamu.” (HR.Ahmad)

7. Mengungkit-ungkit kebaikan

Setiap orang tentunya memiliki kebaikan, tak terkecuali seorang istri. Yang jadi masalah adalah jika seorang istri menyebut kebaikan-kebaikannya di depan suami dalam rangka mengungkit-ungkit kebaikannya semata.

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima).” [Al Baqarah: 264]

Abu Dzar radhiyallahu ‘Anhu meriwayatkan, bahwasanya Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Ada tiga kelompok manusia dimana Allah tidak akan berbicara dan tak akan memandang mereka pada hari kiamat. Dia tidak mensucikan mereka dan untuk mereka adzab yang pedih.”

Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakannya sebanyak tiga kali.” Lalu Abu Dzar bertanya, “Siapakah mereka yang rugi itu, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Orang yang menjulurkan kain sarungnya ke bawah mata kaki (isbal), orang yang suka mengungkit-ungkit kebaikannya dan orang yang suka bersumpah palsu ketika menjual. ” [HR. Muslim]

8. Sibuk di luar rumah

Seorang istri terkadang memiliki banyak kesibukan di luar rumah. Kesibukan ini tidak ada salahnya, asalkan mendapat izin suami dan tidak sampai mengabaikan tugas dan tanggung jawabnya.

Jangan sampai aktivitas tersebut melalaikan tanggung jawab nya sebagai seorang istri. Jangan sampai amanah yang sudah dipikulnya terabaikan.

Ketika suami pulang dari mencari nafkah, ia mendapati rumah belum beres, cucian masih menumpuk, hidangan belum siap, anak-anak belum mandi, dan lain sebagainya. Jika ini terjadi terus menerus, bisa jadi suami tidak betah di rumah, ia lebih suka menghabiskan waktunya di luar atau di kantor.

9. Cemburu buta

Cemburu merupakan tabiat wanita, ia merupakan suatu ekspresi cinta. Dalam batas-batas tertentu, dapat dikatakan wajar bila seorang istri merasa cemburu dan memendam rasa curiga kepada suami yang jarang berada di rumah. Namun jika rasa cemburu ini berlebihan, melampaui batas, tidak mendasar, dan hanya berasal dari praduga; maka rasa cemburu ini dapat berubah menjadi cemburu yang tercela.

Cemburu yang disyariatkan adalah cemburunya istri terhadap suami karena kemaksiatan yang dilakukannya, misalnya: berzina, mengurangi hak-hak nya, menzhaliminya, atau lebih mendahulukan istri lain ketimbang dirinya. Jika terdapat tanda-tanda yang membenarkan hal ini, maka ini adalah cemburu yang terpuji. Jika hanya dugaan belaka tanpa fakta dan bukti, maka ini adalah cemburu yang tercela.

Jika kecurigaan istri berlebihan, tidak berdasar pada fakta dan bukti, cemburu buta, hal ini tentunya akan mengundang kekesalan dan kejengkelan suami. Ia tidak akan pernah merasa nyaman ketika ada di rumah. Bahkan, tidak menutup kemungkinan, kejengkelannya akan dilampiaskan dengan cara melakukan apa yang disangkakan istri kepada dirinya.

10. Kurang menjaga perasaan suami

Kepekaan suami maupun istri terhadap perasaan pasangannya sangat diperlukan untuk menghindari terjadinya konflik, kesalahpahaman, dan ketersinggungan. Seorang istri hendaknya senantiasa berhati-hati dalam setiap ucapan dan perbuatannya agar tidak menyakiti perasaan suami, ia mampu menjaga lisannya dari kebiasaan mencaci, berkata keras, dan mengkritik dengan cara memojokkan. Istri selalu berusaha untuk menampakkan wajah yang ramah, menyenangkan, tidak bermuka masam, dan menyejukkan ketika dipandang suaminya.

Demikian beberapa kesalahan-kesalahan istri yang sering dilakukan oleh suami yang seyogyanya kita hindari agar suami semakin sayang pada setiap istri. Sehingga kemungkinan istri dimadu suami karena alasan kepribadian dan tabiat istri yang kurang menyenangkan semakin kecil.

Semoga bermanfaat.


By Abuafif.wordfress.com



Baca Selengkapnya..

Kesalahan Kesalahan Suami Yang Membawa Bencana

Islam telah meletakkan kaidah-kaidah yang arif dalam memelihara rumah tangga dari perselisihan dan perpecahan. Dan Islam telah menetapkan dasar-dasar yang lurus yang dapat menolak segala problem penghalang terwujudnya kebahagiaan suami-istri, dan menghilangkannya cinta serta ketenangan diantara keduanya. Ada beberapa sebab sehingga Islam menaruh perhatian yang besar terhadap keluarga. Keluarga adalah pondasi terwujudnya masyarakat muslim. Dan keluarga merupakan madrasah iman yang mencetak generasi-generasi muslim.

Karena itulah, musuh-musuh Islam sangat berambisi untuk memecah keutuhan keluarga dan menggoncangkan sendi-sendinya, agar hilang kemampuan keluarga untuk berproduksi dan mencetak generasi-generasi muslim. Mereka menyisipkan kebathilan ke dalam keluarga muslim melalui perantara yang banyak, utamanya melalui perantara yang banyak, utamanya melalui media massa.

Setiap pasangan suami istri tentu mendambakan keharmonisan, kebahagiaan yang penuh kelembutan dan kasih saying nan suci. Sayangnya, sering banyak ganjalan yang menghadang terwujudnya harapan itu. Kadang, tanpa disadari ganjalan itu justru dating akibat kesalahan suami sebagai kepala rumah tangga.

Berikut ini beberapa kesalahan suami yang kadang tak disadari, dan bisa membawa keluarga pada jurang kehancuran.

1. Tidak memberikan ta’lim (pengajaran) agama dan hukum-hukum syariat kepada istri

2. Mencari-cari kesalahan dan menyelidiki aib istrinya

Rasulullah telah melarang untuk berbuat demikian, sebagaimana sebuah hadist: “Rasulullah melarang suami (yang baru kembali dari berpergian yang lama) mendatangi keluarganya pada malam hari.” (HR. Bukhari)

Secara tersirat, hal tersebut dilakukan, dapat membuka pintu terbukanya aib istri di mata suami. Bisa jadi ketika istri membukakan pintu, penampilannya sangat tidak menarik, hingga suami yang sudah kelelahan merasa kecewa atau marah, dan mencari-cari kesalahan istrinya. Siapa yang mencari-cari aurat (keburukan) saudaranya sesame muslim, niscaya Allah akan mencari-cari aibnya. Dan barangsiapa yang dicari-cari aibnya oleh Allah maka Allah akan membukanya walaupun orang itu berada ditengah-tengah rumahnya.
3. Mengurangi nafkah
4. Bersikap keras, kaku dan tidak lembut terhadap istri

Rasulullah bersabda: “Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik di antara mereka ahlaknya, dan sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap istrinya.” (HR. Tirmidzi)
5. Enggan membantu istri dalam pekerjaan rumah
6. Menyebarkan rahasia dan keaibannya

Padahal Rasulullah bersabda:

“Sejelek-jelek kedudukan manusia di sisi Allah pada hari kiamat adalah suami yang bergaul (bercampur) dengan istrinya dan istri bercampur dengannya, kemudian ia menyebar rahasia istrinya.” (HR. Muslim)
7. Mudah dalam menjatuhkan cerai

Rasulullah bersabda:

“Perkara halal yang paling dibenci oleh Allah adalah talak (perceraian).” (HR. Abu Dawud dishahihkan oleh Syaikh bin Baaz dalam Al-Fatawa juz I hal. 172)

Maka tidak pantas bagi seorang muslim untuk mendahulukan hal ini tanpa alasan yang bisa diterima.
8.Lemahnya rasa cemburu

Bentuknya sangat banyak, seperti seorang suami membolehkan pria lain bukan mahram bersalaman dengan istrinya. Membiarkan istrinya berbaur dengan saudara laki-laki suami atau putra-putra pamannya, padahal Rasulullah bersabda:

“Hati-hati kalian untuk masuk menemui para wanita. Maka berkata seorang pria dari Anshar. ‘Bagaimana pendapat engkau dengan hamwu?’ Yakni kerabat suami yang bukan mahram, beliau menjawab. ‘Hamwu adalah maut.’” (HR. Bukhari dan Muslim)

Termasuk bentuk lemahnya rasa cemburu adalah membiarkan istrinya berduaan dalam mobil dengan sopir untuk berkeliling pasar dan jalan-jalan.
Sebagai penutup pembahasan ini, mari kita renungkan sabda rasulullah :

“Jangan seorang mukmin membenci seorang mukminah. Bila ia benci darinya satu akhlak niscaya ia ridla darinya akhlak yang lain.” (HR. Muslim)

By Pustaka Aisyah

Baca Selengkapnya..

Capek Dech...


Apa kabar sobat semua...?? Setelah sekian lama ga ada postingan, abang mau corat coret dikit nih. Hari ini betul betul melelahkan, :f soalnya seharian abang di bengkel gara gara mobil kesayangan abang mogok!! Capek deeech..Teman teman udah pada gonta ganti mobil berkali kali,(selain harga mobil di qatar relatif murah, bensinnya juga murah banget) mobil abang masih yang ini ini aja,selain sudah cinta banget, ini mobil pertama kali, hadiah pulang haji tahun2004 kalo ga salah. Waktu di Arafah, abang berdoa; Ya Allah berikanlah hamba mobil...eh pulang haji, terkumpul uang dari arah yang ga diduga duga. Akhirnya kebeli juga mobil, tuh mobilnya,kerenkan? sama dengan mereknya KIA CARRENS. Orang orang pada nanyain, kok mobil ustaz seperti mobil pembalap?.. :)
Tapi alhamdulillah sekarang mobilnya sudah oke, ga ngadat lagi. Ngemeng-ngemeng suasana cukup panas nih, sepanas cuaca di Doha sekarang. Kepada mbak-mbak,ibu-ibu jangan pada marah dulu,ntar cepat tua. Kalo ketuaann,ntar...(ada dechhh). Bang Ubaid cuma menyampaikan apa yang disampaikan ulama kok, dan bukan berarti abang Ubaid akan melakukannya (soalnya abang chayank banget ama my wife). Sebenarnya abang setuju banget tuh dengan comentnya Agus dan Ahmad bahwa maut,rizqi dan jodoh semua sudah diatur oleh Allah SWT, jadi kita tinggal berdoa aja: Ya Allah berikan yang terbaik tuk hamba di dunia dan akherat, betul ga?
Wanita mana yang mau dimadu? Demikian ungkapan yang sering kita dengar. Memang, pada umumnya, sebagian kita tidak ingin, tidak siap, dan tidak mau untuk berbagi suami. Tidak untuk dimadu maupun menjadi madu. Sebagian kita, atau kebanyakan kita, sangat takut jika suami yang sangat kita sayangi dan cintai menikah lagi. Ketakutan ini semakin bertambah ketika kita mendengar, membaca, apalagi menyaksikan sendiri kisah-kisah nestapa dari keluarga yang menjalankan “poligami tidak sehat”.

Sebenarnya apa sih motivasi para suami itu nikah lagi?? inilah pertanyaan yang selalu dilontarkan kaum hawa.
Banyak faktor yang mendorong seorang suami untuk menikah lagi. Diantara faktor tersebut adalah: istri sakit, hasrat seksual yang tinggi, istri mandul, atau karena alasan-alasan khusus misalnya banyaknya jumlah wanita, sedikitnya jumlah laki-laki, menolong wanita yang sudah tua, janda, banyak anak, ataupun alasan politik demi kemaslahatan umat.

Tidak menutup kemungkinan pula, seorang suami mempunyai keinginan untuk menikah lagi karena kepribadian sang istri yang kurang (baca: tidak) berkenan di hati sang suami. Motif yang terakhir ini tidak dapat disalahkan, seorang laki-laki mencari pendamping hidup untuk memperoleh rasa nyaman, bahagia, sakinah, mawadah, dah rahmah. Namun, yang didapatkan sang suami dalam kesehariannya bertolak belakang dari keinginannya. Ia senantiasa mendapatkan ucapan dan perbuatan yang selalu menjengkelkan dan menyakitkan hatinya. Jika ini terjadi berulang kali,dan karakter buruk istri sulit diperbaiki, tidak menutup kemungkinan, sang suami mulai berpikir menikahi wanita lain untuk mendapatkan apa yang diimpikan sebelumnya. Ia akan mencari wanita yang dianggapnya lebih baik, lebih shalih, lebih bisa membuat dia bahagia dan tenang seperti yang dia idam-idamkan. InsyaALLAH postingan selanjutnya akan abang kasih resep jitu dech tuk para istri, resep agar ga di madu..mau khan?? mau bangeettt ( sabar ya..)
To be continued




Baca Selengkapnya..

Poligami, Anugerah Yang Terzh4limi

Perlu kita ketahui bersama sebuah kaidah dalam agama kita bahwa ketika Allah subhanahu wa ta’ala mensyariatkan sesuatu, maka syariat yang Allah turunkan tersebut memiliki maslahat yang murni ataupun maslahat yang lebih besar. Sebaliknya, ketika Allah melarang sesuatu maka larangan tersebut pasti memiliki bahaya yang murni maupun bahaya yang lebih besar. Allah berfirman,إِنَّ اللّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيتَاء ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاء وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.” (QS. An Nahl: 90)Sebagai contoh..

Allah subhanahu wa ta’ala memerintahkan kita untuk bertauhid yang mengandung maslahat yang murni dan tidak memiliki mudarat sama sekali bagi seorang hamba. Demikian pula, Allah subhanahu wa ta’ala melarang perbuatan syirik yang mengandung keburukan dan sama sekali tidak bermanfaat bagi seorang hamba. Allah subhanahu wa ta’ala mensyariatkan jihad dengan berperang, walaupun di dalamnya terdapat mudarat bagi manusia berupa rasa susah dan payah, namun di balik syariat tersebut terdapat manfaat yang besar ketika seorang berjihad dan berperang dengan ikhlas yaitu tegaknya kalimat Allah dan tersebarnya agama Islam di muka bumi

yang pada hakikatnya, ini adalah kebaikan bagi seluruh hamba Allah.Allah berfirman,كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَّكُمْ وَعَسَى أَن تَكْرَهُواْ شَيْئاً وَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ وَعَسَى أَن تُحِبُّواْ شَيْئاً وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ وَاللّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لاَ تَعْلَمُونَ“Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al Baqarah: 216)Demikian pula, Allah subhanahu wa ta’ala mengharamkan judi dan minuman keras, walaupun di dalam judi dan minuman keras tersebut terdapat manfaat yang bisa diambil seperti mendapatkan penghasilan dari judi atau menghangatkan badan dengan khamar/minuman keras. Namun mudarat yang ditimbulkan oleh keduanya berupa timbulnya permusuhan di antara manusia dan jatuhnya mereka dalam perbuatan maksiat lainnya jauh lebih besar dibandingkan manfaat yang didapatkan.Allah berfirman,يَسْأَلُونَكَ عَنِ الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ قُلْ فِيهِمَا إِثْمٌ كَبِيرٌ وَمَنَافِعُ لِلنَّاسِ وَإِثْمُهُمَا أَكْبَرُ مِن نَّفْعِهِمَا“Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: Pada keduanya terdapat keburukan yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi keburukan keduanya lebih besar dari manfaatnya.” (QS. Al Baqarah: 219)Setelah kita memahami kaidah tersebut, maka kita bisa menerapkan kaidah tersebut pada syariat poligami yang telah Allah perbolehkan. Tentu di dalamnya terdapat manfaat yang sangat besar walaupun ada beberapa mudarat yang ditimbulkan yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan manfaat yang diperoleh dengan syariat tersebut. Sebagai contoh misalnya: terkadang terjadi kasus saling cemburu di antara para istri karena beberapa permasalahan, maka hal ini adalah mudarat yang ditimbulkan dari praktek poligami. Namun, manfaat yang didapatkan dengan berpoligami untuk kaum muslimin berupa bertambahnya banyaknya jumlah kaum muslimin dan terjaganya kehormatan wanita-wanita muslimah baik yang belum menikah maupun para janda merupakan kebaikan dan maslahat yang sangat besar bagi kaum muslimin. Oleh karena itu, jika kita melihat kebanyakan orang-orang yang menentang syariat poligami adalah orang-orang yang lemah pembelaannya terhadap syariat Islam bahkan terkadang melecehkan syariat Islam. Pemikiran mereka terpengaruh dengan pemikiran orang-orang kafir yang jelas-jelas tidak menghendaki kebaikan bagi kaum muslimin.Bolehnya melakukan poligami dalam Islam berdasarkan firman Allah subhanahu wa ta’ala:وَإِنْ خِفْتُمْ أَلاَّ تُقْسِطُواْ فِي الْيَتَامَى فَانكِحُواْ مَا طَابَ لَكُم مِّنَ النِّسَاء مَثْنَى وَثُلاَثَ وَرُبَاعَ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلاَّ تَعْدِلُواْ فَوَاحِدَةً أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ذَلِكَ أَدْنَى أَلاَّ تَعُولُواْ“Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu menikahinya), maka nikahilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak dapat berlaku adil, maka (nikahilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.” (QS. An Nisaa: 3)Bolehnya syariat poligami ini juga dikuatkan dengan perbuatan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan perbuatan para sahabat sesudah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam.Syaikh Ahmad Muhammad Syakir berkata, “Anehnya para penentang poligami baik pria maupun wanita, mayoritas mereka tidak mengerti tata cara wudhu dan sholat yang benar, tapi dalam masalah poligami, mereka merasa sebagai ulama besar!!” (Umdah Tafsir I/458-460 seperti dikutip majalah Al Furqon Edisi 6 1428 H, halaman 62). Perkataan beliau ini, kiranya cukup menjadi bahan renungan bagi orang-orang yang menentang poligami tersebut, hendaknya mereka lebih banyak dan lebih dalam mempelajari ajaran agama Allah kemudian mengamalkannya sampai mereka menyadari bahwa sesungguhnya aturan Allah akan membawa kebahagiaan di dunia dan akhirat.Berikut kami sebutkan beberapa hikmah dan manfaat poligami yang kami ringkas dari tulisan Ustadz Kholid Syamhudi yang berjudul “Keindahan Poligami Dalam Islam” yang dimuat pada majalah As Sunnah Edisi 12/X/1428 H sebagai berikut:Poligami adalah syariat yang Allah pilihkan pada umat Islam untuk kemaslahatan mereka.Seorang wanita terkadang mengalami sakit, haid dan nifas. Sedangkan seorang lelaki selalu siap untuk menjadi penyebab bertambahnya umat ini. Dengan adanya syariat poligami ini, tentunya manfaat ini tidak akan hilang sia-sia. (Syaikh Muhammad Asy Syanqithi dalam Adhwaul Bayaan 3/377 dinukil dari Jami’ Ahkamin Nisaa 3/443-3445).Jumlah lelaki yang lebih sedikit dibanding wanita dan lelaki lebih banyak menghadapi sebab kematian dalam hidupnya. Jika tidak ada syariat poligami sehingga seorang lelaki hanya diizinkan menikahi seorang wanita maka akan banyak wanita yang tidak mendapatkan suami sehingga dikhawatirkan terjerumus dalam perbuatan kotor dan berpaling dari petunjuk Al Quran dan Sunnah. (Syaikh Muhammad Asy Syanqithi dalam Adhwaul Bayaan 3/377 dinukil dari Jami’ Ahkamin Nisaa 3/443-3445).Secara umum, seluruh wanita siap menikah sedangkan lelaki banyak yang belum siap menikah karena kefakirannya sehingga lelaki yang siap menikah lebih sedikit dibandingkan dengan wanita. (Sahih Fiqih Sunnah 3/217).Syariat poligami dapat mengangkat derajat seorang wanita yang ditinggal atau dicerai oleh suaminya dan ia tidak memiliki seorang pun keluarga yang dapat menanggungnya sehingga dengan poligami, ada yang bertanggung jawab atas kebutuhannya. Kami tambahkan, betapa banyak manfaat ini telah dirasakan bagi pasangan yang berpoligami, Alhamdulillah.Poligami merupakan cara efektif menundukkan pandangan, memelihara kehormatan dan memperbanyak keturunan. Kami tambahkan, betapa telah terbaliknya pandangan banyk orang sekarang ini, banyak wanita yang lebih rela suaminya berbuat zina dari pada berpoligami, Laa haula wa laa quwwata illa billah.Menjaga kaum laki-laki dan wanita dari berbagai keburukan dan penyimpangan.Memperbanyak jumlah kaum muslimin sehingga memiliki sumbar daya manusia yang cukup untuk menghadapi musuh-musuhnya dengan berjihad. Kami tambahkan, kaum muslimin dicekoki oleh program Keluarga Berencana atau yang semisalnya agar jumlah mereka semakin sedikit, sementara jika kita melihat banyak orang-orang kafir yang justru memperbanyak jumlah keturunan mereka. Wallahul musta’an.Demikian pula, poligami ini bukanlah sebuah syariat yang bisa dilakukan dengan main pukul rata oleh semua orang. Ketika hendak berpoligami, seorang muslim hendaknya mengintropeksi dirinya, apakah dia mampu melakukannya atau tidak? Sebagian orang menolak syariat poligami dengan alasan beberapa kasus yang terjadi di masyarakat yang ternyata gagal dalam berpoligami. Ini adalah sebuah alasan yang keliru untuk menolak syariat poligami. Dampak buruk yang terjadi dalam sebuah pelaksanaan syariat karena kesalahan individu yang menjalankan syariat tersebut tidaklah bisa menjadi alasan untuk menolak syariat tersebut. Apakah dengan adanya kesalahan orang dalam menerapkan syariat jihad dengan memerangi orang yang tidak seharusnya dia perangi dapat menjadi alasan untuk menolak syariat jihad? Apakah dengan terjadinya beberapa kasus di mana seseorang yang sudah berulang kali melaksanakan ibadah haji, namun ternyata tidak ada perubahan dalam prilaku dan kehidupan agamanya menjadi lebih baik dapat menjadi alasan untuk menolak syariat haji? Demikian juga dengan poligami ini. Terkadang juga banyak di antara penolak syariat poligami yang menutup mata atau berpura-pura tidak tahu bahwa banyak praktek poligami yang dilakukan dan berhasil. Dari mulai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, para sahabat, para ulama di zaman dahulu dan sekarang, bahkan banyak kaum muslimin yang sudah menjalankannya di negara kita dan berhasil. To be continued, biar makin seru!!(dari berbagai sumber)

Baca Selengkapnya..